Surabaya (ANTARA News) - Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Kesehatan menilai maksimalnya perawatan kesehatan mantan Presiden HM Soeharto membuat iri pasien miskin. "Karena itu, pemerintah perlu membuat UU tentang Pasien agar tak terjadi lagi diskriminasi seperti itu," kata Ketua Pendiri LBH Kesehatan, Iskandar Sitorus SH, kepada ANTARA News di Surabaya, Minggu. Aktifis LBH Kesehatan yang sering melaporkan kasus malpraktik itu menyatakan perawatan HM Soeharto dan perlakuan terhadap keluarga Soeharto terlalu istimewa. "Apa yang diperlakukan pemerintah kepada keluarga HM Soeharto dan perawatan mantan presiden itu sendiri dilihat masyarakat miskin sebagai hal yang terlalu istimewa," katanya. Hingga kini, kondisi mantan Presiden HM Soeharto tampak "naik-turun" setelah mengalami masa kritis akibat gangguan multi organ pada Jumat (11/1) lalu. Setelah membaik pada Sabtu (12/1), mantan presiden itu mengalami gangguan hemodinamik pada Minggu (13/1) dengan ditandai turunnya tekanan darah menjadi 80-90/40 mm Hg dan pernapasan yang masih dibantu dengan mesin pernapasan. Bahkan, Ketua Tim Dokter Kepresiden Mardjo Soebiandono menyatakan harapan hidup mantan presiden adalah 50:50 setelah HM Soeharto mengalami kritis kembali pada Minggu (13/1).(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008