Yogyakarta (ANTARA News) - Salah seorang tokoh reformasi, Sultan Hamengku Buwono X, berpendapat rakyat belum tentu sepakat dengan pandangan mantan Ketua MPR Amien Rais soal memaafkan mantan Presiden Soeharto. "Kalau pernyataan Amien Rais itu pendapat perorangan atau pribadi, silakan saja, tetapi jika mengatasnamakan partai politik (parpol), harus tanya dulu dengan rakyat," kata Sultan di Yogyakarta, Selasa, menanggapi imbauan Amien Rais agar bangsa Indonesia memaafkan Soeharto. Dikatakannya, jika parpol menyatakan akan memaafkan Soeharto tanpa bertanya dulu kepada rakyat, berarti tidak demokratis, karena belum tentu rakyat setuju dengan pernyataan itu. "Namun tidak masalah kalau pernyataan Amien Rais mengatasnamakan pribadi, karena itu merupakan hubungan kemanusiaan personal yang tidak bisa dikaitkan dengan rasa kemanusiaan publik," kata Sultan yang juga Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Ia mengingatkan bahwa hubungan kemanusiaan personal dan kepentingan publik berada dalam konteks yang berbeda, sehingga memaafkan Soeharto secara individual silakan saja, tetapi lain halnya kalau membawa institusi atau parpol. "Kalau akhir-akhir ini ada pejabat yang datang menjenguk Soeharto, itu merupakan hubungan kemanusiaan personal, dan harus dibedakan dengan kepentingan publik, termasuk penyelesaian kasus hukum Soeharto," katanya. (*)

Copyright © ANTARA 2008