Diantaranya, Pulau Saronde di Kecamatan Ponelo Kepulauan dan Pulau Dionumo, di Kecamatan Sumalata Timur.
"Saya sudah beberapa kali datang berlibur bersama keluarga ke Pulau Saronde, pantainya sangat indah dan kami sangat menikmati datang liburan ke pulau ini," ujar Burhan, warga Kecamatan Kwandang, di Gorontalo, Sabtu.
Ia mengaku, orang asli Gorontalo namun bertugas di Papua dan setiap tahun menikmati libur lebaran di kampung halamannya Gorontalo Utara.
"Tidak lengkap rasanya jika pulang liburan tidak menikmati keindahan pantai dan alam bawah laut di Pulau Saronde," ujarnya.
Apalagi kata dia, untuk berwisata ke pulau pasir putih itu, biayanya cukup ramah di kantong sehingga bisa memboyong seluruh anggota keluarga.
Burhan berharap, Pulau Saronde akan terus menjadi destinasi pilihan dan unggulan bagi pengunjung, baik dari nusantara maupun manca negara untuk menikmati wisata bahari di daerah itu.
Hal yang sama diungkap Marten Toana, warga Kecamatan Monano yang mengaku memilih menikmati libur lebaran di Pulau Dionumo.
"Setiap libur lebaran, kami datang berkelompok, berkemah dan menikmati seluruh keindahan pulau ini," ujar Marten.
Ia berharap, pulau yang telah menjadi destinasi wisata itu, akan semakin cantik dan tetap menjadi objek wisata bahari unggulan di wilayah barat kabupaten itu.
Sementara itu, pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Gorontalo Utara, Ashin Ali, mengatakan, kunjungan wisatawan pada libur lebaran tahun ini cukup baik, juga didominasi wisatawan dari luar daerah.
Diantaranya, dari Provinsi Sulawesi Utara, yang datang menikmati libur lebaran ke beberapa pulau cantik di wilayah itu, khususnya Pulau Saronde.
Mereka datang menikmati keindahan pulau, termasuk menikmati keindahan bawah laut, bahkan ada juga wisatawan lokal yang menikmati liburannya sekedar bersantai memilih tidur di tepi pantai pasir putih.
"Kami berharap, setiap tahun kunjungan wisatawan ke daerah ini, khususnya menikmati wisata bahari akan semakin meningkat dan berdampak signifikan terhadap peningkatan objek wisata yang dimiliki," ujarnya.
Pewarta: Susanti Sako
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019
