Kediri (ANTARA News) - Kantor Bank Indonesia (BI) Kediri, Jawa Timur, mengajak kalangan non-muslim turut terlibat aktif dan berpartisipasi dalam mengembangkan perbankan syariah. "Upaya pengembangan perbankan syariah merupakan tanggung jawab kita bersama karena bank syariah tidak hanya untuk umat Islam saja, tapi juga untuk seluruh umat manusia. Untuk itu, diharapkan semua pihak, baik dari kalangan muslim maupun non muslim terlibat aktif dan berpartisipasi dalam upaya ini," kata Pemimpin BI Kediri, Imam Budiarso, Kamis. Menurut dia, perkembangan perbankan syariah di wilayah kerja Bank Indonesia Kediri di eks Karesidenan Kediri dan Madiun selama tahun 2007 menunjukkan peningkatan yang pesat, tercermin dari peningkatan volume usaha (aset), dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun, dan total pembiayaan perbankan syariah selama 2007. Ia menyebutkan, jumlah jaringan bank syariah di wilayah kerja BI Kediri saat ini meningkat hingga mencapai 350 persen menjadi 27 jaringan yang terdiri dari lima kantor cabang (meningkat 66,67 persen), dua kantor cabang pembantu (meningkat 100 persen), dan 18 kantor kas (meningkat 1.700 persen), serta dua unit ATM (meningkat 100 persen). Disamping itu, saat ini masyarakat juga dapat menikmati layanan transaksi perbankan syariah melalui "Office channeling" di 17 kantor cabang bank umum konvensional yang ada di wilayah kerja Bank Indonesia Kediri. "Layanan transaksi perbankan syariah di kantor cabang bank umum konvensional dapat dikenali melalui logo Perbankan Syariah (iB) yang dipasang pada kantor bank yang bersangkutan," kata Imam Budiarso. Sedang total aset bank syariah juga mengalami peningkatan hingga 120,83 persen menjadi sebesar Rp238,77 miliar pada tahun 2007.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008