Jakarta (ANTARA News) - Ebi Malinda, puteri sulung Heriawan, korban kecelakaan mobil yang jatuh dari lantai delapan gedung Menara Jamsostek berjanji akan mewujudkan cita-cita almarhum. "Ayah menginginkan saya melanjutkan kuliah setamat dari SMA tahun ini. Tapi saya belum tahu apa bisa kuliah atau tidak," kata Ebi di acara penyerahan santunan Jamsostek kepada ahli waris Heriawan di Jakarta, Jumat. Meski masih sedih karena ditinggal mati ayahnya, Ebi, dan dua adiknya beserta, Sri Dewi, isteri almarhum merasa agak terhibur, karena ayahnya yang karyawan Koperasi Karyawan Jayasraya mendapatkan santunan senilai Rp97 juta lebih dari PT Jamsostek (Persero). Santunan diserahkan langsung oleh Dirut PT Jamsostek Hotbonar Sinaga kepada Kepala Kopkar Jayasraya Agus Prianto, yang selanjutnya diserahkan kepada Sri Dewi, disaksikan Kakanwil III Jamsostek Agus Supriadi dan Direktur PT Samudra Nayaka Graha Unggul (Sangu), Jefri Haryadi, selaku pengelola gedung Menara Jamsostek. Sri, ibu tiga anak ini tidak mampu berkata-kata, selain mengucapkan terimakasih, karena dengan santunan yang diterimanya tersebut, ia dapat mempergunakan untuk menunjang kebutuhan hidup dirinya dan tiga anaknya. Hotbonar Sinaga dalam kesempatan itu juga menyerahkan bantuan pribadi untuk keluarga Heriawan. "Kami mengucapkan rasa belasungkawa pada keluarga. Selain santunan jaminan kecelakaan kerja dan jaminan hari tua, keluarga korban juga akan mendapat santunan berkala senilai Rp 200.000 per bulan selama dua tahun dan puterinya akan mendapat bea siswa Rp 150.000 per bulan selama 1 tahun," kata Hotbonar. Dikatakannya, Kopkar Jayasraya adalah koperasi dibawah naungan PT Tokio Marine Indonesia Asuransi yang merupakan perusahaan join antara PT Marine Tokyo dan PT Jasindo. "Sebagai perusahaan asuransi mereka menyadari pentingnya perlindungan bagi pekerjanya. Karena itu mereka ikut Jamsostek." ujarnya.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008