Yogyakarta (ANTARA) - Pecatur terbaik Indonesia GM Susanto Megaranto kembali bermain remis dengan rekan juniornya sesama pecatur Indonesia ketika pada babak kelima turnamen catur Japfa Internasional di Yogyakarta, Minggu, berbagi angka setengah dengan juru kunci klasemen sementara, FM Setyaki Azarya Jodi.
Hasil remis tersebut merupakan yang keempat bagi Susanto yang akan tampil pada piala dunia catur tahun depan di Rusia. Seusai menang atas Ivan Sokolov di babak pertama, Susanto berturut turut bermain remis dengan empat rekan senegaranya, IM Priasmoro Novendra, WGM Medina Warda Aulia, IM Taher Yoseph Theolifus.
Hasil remis empat kali secara beruntun tersebut cukup mengejutkan jika melihat kelas dan pengalaman Susanto yang berelo rating 2548 atau tertinggi ketiga di turnamen ini setelah GM Dimitry Kokarev (2609) dan Ivan Sokolov (2595). Apalagi turnamen Japfa internasional ini juga dijadikan ajang evaluasi oleh Percasi atas hasil latihan keras Susanto sebagai persiapan menuju Piala Dunia.
"Turnamen ini juga untuk mengukur hasil latihan keras Susanto dan Medina yang akan turun di Piala Dunia," kata Ketua Umum PB Percasi Utut Adianto.
Hal senada dikemukakan R. Artsanti Alif selaku Head of Social Investment and Corporate Comunnication PT Japfa Comfeed Indonesia yang menyatakan bahwa turnamen catur internasional ini dihadirkan salah satunya untuk menjadi arena proyeksi kesiapan GM Susanto Megaranto menuju Piala Dunia Catur pada November tahun ini serta WGM medina Warda Aulia di Piala Dunia putri tahun 2020.
Selain itu, penyelenggaraan turnamen ini oleh PB percasi dengan dukungan dari Japfa untuk melahirkani grand master baru di Indonesia.
"Kita perlu wadah untuk melahirkan Grand Master. Upaya telah dilakukan oleh Japfa salah satunya dengan membentuk Japfa Chess Club di bawah departement Social investment Japfa. Turnamen ini merupakan rangkaian komitmen Japfa untuk mencari bibit baru pecatur Indonesia., sebuah perjalanan yang masih panjang dan berliku untuk PB Percasi dan Catur Indonesia," kata Artsanti Alif..
Menurut Pengamat catur, Krietianus Liem, Susanto memang terlihat tidak terlalu ngotot saat menghadapi sesama pecatur Indonesia pada turnamen yang sifatnya invitasi ini.
"Sedikit kecewa sih. Mungkin karena melawan sesama pecatur Indonesia jadi ia main tidak terlalu ngotot untuk menang," kata Kristianus yang juga menjabat sebagai Ketua Bidang Pembinaan dan pengembangan Prestasi PB Percasi ini.
Kristianus menduga, mungkin saja Susanto menyimpan tenaga untuk pertandingan-pertandingan berikutnya menghadapi para pecatur luar negeri. Dari enam babak tersisa, Susanto masih akan menghadapi satu pecatur Indonesia, yaitu IM Cuhendi Sean Winshand pada babak keenam, Senin.
"Enggak tahu, strategi apa yang dia lakukan. Mungkin menghemat tenaga," kata Kristianus.
Susanto sendiri membantah kalo ia sengaja hanya mencari hasil remis dengan rekan-rekan senegaranya itu.
"Enggak lah," kata Susanto sambil tersenyum.Susanto memang dikenal sangat pendiam dan irit bicara kepada media.
Dengan hasil remis keempatnya itu, peluang Susanto belum tertutup untuk menjuarai turnamen karena dengan menyisakan enam babak, segala kemungkinan bisa terjadi.Apalagi selisih poin Susanto dengan pemuncak klasemen GM Khusnutdinov Rustam hanya setengah poin. Rustam sendiri hanya menambah setengah poin menjadi 3,5 pada babak kelima setelah bermain remis 33 langkah dengan GM Kokarev Dmitry.
Berikut Hasil Babak kelima kategori GM
1. IM Raghunandan K.Srihari 1/2 - 1/2 IM Priasmoro Novendra
2. IM Das Arghyadip 1/2 - 1/2 IM Ravi Teja S.
3. GM Khusnutdinov Rustam 1/2 - 1/2 GM Kokarev Dmitry
4. GM Sokolov Ivan 1 - 1 IM Cuhendi Sean Winshand
5. GM Megaranto Susanto 1/2 - 1/2 FM Setyaki Azarya Jodi
6. WGM Aulia Medina Warda 0 - 1 IM Taher Yoseph Theolifus
Baca juga: Chelsie gagal jinakkan buah putih Keti
Baca juga: Susanto dan Medina berbagi setengah angka, Sokolov pecah telur
Baca juga: Kejutan, Medina tumbangkan Sokolov
Pewarta: Dadan Ramdani
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2019