Jakarta (ANTARA News) - Massa berderet di sepanjang jalan yang dilewati rombongan iring-iringan jenazah Soeharto dan keluarga, karena mereka ingin menyaksikan sekaligus melepas jenazah mantan Presiden RI itu saat menuju Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma. Berdasarkan pengamatan ANTARA News, massa memadati ruas jalan di Taman Suropati Menteng, titik Persimpangan Jalan HOS Cokroaminoto, hingga ke Jalan Rasuna Said Kuningan. Massa di sekitar Taman Suropati sebagian besar adalah anak-anak sekolah dasar dan warga sekitar Menteng yang setiap pagi berolahraga di sana. "Biasanya saya olahraga pagi sampai jam tujuh saja, tapi karena kabarnya rombongan keluarga Pak Harto ada akan melintas di jalan ini maka saya pulang agak terlambat untuk melihat secara langsung rombongan yang melintas," katanya. Sementara itu, massa juga berderet di sepanjang Jalan Rasuna Said, Kuningan. Sebagian besar dari mereka adalah karyawan yang berkantor di kawasan tersebut. "Saya memantau dari televisi, begitu diberitakan rombongan sudah berangkat saya dan teman-teman berhamburan ke depan kantor," kata Imam Wibowo, seorang karyawan yang berkantor di gedung Menara Imperium. Seorang petugas keamanan di gedung Menara Gracia, Kliwanto mengatakan secara spontan puluhan orang di kantornya keluar dari ruangan kerja, beberapa juga menyaksikan dari dalam atap gedung bertingkat. "Bagaimanapun orang menghujat Pak Harto, dia tetap seorang mantan Presiden RI. Tentu saja di saat-saat terakhir beliau, saya ingin melihat untuk yang terakhir kalinya," ujar Rahmat, karyawan di Plasa Stiabudi, Kuningan. Pemandangan massa yang berderet di pinggir jalan tersebut hanya berlangsung beberapa menit karena mereka harus segera kembali ke rutinitas kerja. Berbagai tanggapan dan komentar bermunculan dari massa yang perlahan membubarkan diri. Sebagian orang mengaku sangat kehilangan pria yang disebut Bapak Pembangunan itu, sementara sebagian yang lain berucap kata doa. "Semoga arwah beliau tenang dan keluarga besar Pak Harto tabah. Meski orang banyak yang tidak suka pada Pak Harto, tapi perasaan kehilangan itu tetap ada," ungkap Rahmawati, seorang karyawati yang ditemui di Taman Suropati. Rahmawati mengatakan ia terpaksa masuk kantor lebih siang dari jam kerja biasanya karena sengaja ingin melihat iringan jenazah Soeharto dan keluarga. Perempuan yang berkantor di Jalan Pramuka ini mengaku Soeharto memiliki banyak arti bagi keluarganya. "Pada saat dia menjadi Presiden rasanya mencari pekerjaan tidak sesulit sekarang, kondisi keamanan juga sangat kondulsif, harga kebutuhan pokok juga tidak melonjak seperti sekarang," ujarnya.(*)

Pewarta:
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008