Surabaya (ANTARA) - PLN Unit Induk Distribusi Jawa Timur meraih peningkatan penjualan energi listrik sebesar 3,86 persen hingga Mei 2019, atau setara 15.161.436 MWH, senilai Rp16,2 triliun.

General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jatim, Bob Saril di Surabaya, Senin mengatakan, peningkatan penjualan itu tidak lepas dari upaya PLN untuk memudahkan masyarakat dalam mendapatkan listrik dan meningkatkan kinerja operasi.

"Pada Mei 2019 realisasi pertumbuhan meningkat sebesar 564.087 MWH yang menunjukkan kinerja lebih baik dibanding bulan Mei tahun 2018," kata Saril kepada wartawan.

Ia mengatakan, pertumbuhan penjualan terbesar didukung oleh Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Surabaya Selatan yang naik sebesar 2,76 persen dari tahun 2018, atau dengan peningkatan sebesar 46.298 MWH.

Saril menjelaskan, dominasi tingginya penjualan PLN Jatim masih mengandalkan konsumsi listrik dari sektor industri dan rumah tangga, meski nominal jumlah pelanggan industri lebih banyak rumah tangga.

Saril mengatakan, peningkatan penjualan juga diyakini adanya serangkaian program PLN Jatim, seperti "New Super Power" atau kemudahan layanan listrik dan program "Sparkling" Jawa Timur atau program angsuran untuk permohonan pasang baru untuk rumah tangga daya 450 sampai 1300 VA.

"Peningkatan penjualan ini, tentunya tidak terlepas dari peningkatan keandalan pasokan listrik yang selalu diutamakan serta perbaikan layanan PLN dari waktu ke waktu. Kontak," katanya.

Baca juga: PLN Jatim investasi Rp1,29 triliun bangun intrastruktur
Baca juga: PLN jamin tidak ada pemadaman listrik pada Lebaran 2019

Pewarta: A Malik Ibrahim
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019