Bandung (ANTARA News) - Cuaca buruk memaksa helikopter yang ditumpangi calon gubernur Jawa Barat Agum Gumelar dan rombongannya, mendarat darurat di Desa Maruyung Sari, Padaherang, Ciamis, Jawa Barat, Sabtu sekitar pukul 12.00 WIB. Dalam rombongan Agum, ikutserta anggota Komisi II DPR RI Eka Santosa dan mantan Kadisbudpar Jabar Memet Hamdan. Mereka sebenarnya dalam perjalanan pulang setelah menghadiri pertemuan kader PDIP di Desa Rancah, Kecamatan Parigi. "Saat itu juga keadaan menjadi sangat gelap karena air hujan tertiup angin yang sangat kencang sehingga kami tidak dapat melihat ke luar dari kaca heli," ujar Eka. Guncangan yang hebat tersebut membuat helikopter menjadi terombang-ambing di atas udara sehingga tubuh ketiga penumpang dan pilot terguncang. "Saya sangat panik dan tidak bisa berbuat apa-apa dan hanya berdoa tetapi tiba-tiba Pak Agum memberikan kode kepada pilot untuk turun dengan memberi kode telunjuk ke bawah," ujar Eka. Kode dari mantan Menhub yang duduk di sebelah pilot tersebut langsung ditindaklanjuti dan akhirnya helikopter pun turun di sebuah lapangan. "Kami mendarat dengan selamat meski hujan turun sangat lebat dan langsung ke luar heli menuju rumah penduduk," katanya. Setelah berbincang-bincang dengan penduduk yang menyangka ada pesawat yang jatuh mereka langsung melanjutkan perjalanan darat menuju Kecamatan Padaherang dengan menggunakan angkutan desa. "Sekitar 30 menit perjalanan dari Maruyung Sari ke Padaherang terlihat helikopter melintas di udara mengikuti mobil yang ditumpangi dan untuk akhirnya menjemput di dekat Alun-alun Padaherang," katanya. Helikopter mendarat di Jalan Raya Padaherang sehingga menarik perhatian masyarakat sekitar. "Masyarakat terkejut saat melihat Pak Agum turun dari mobil angkutan desa dan langsung menyalaminya," ujar Eka. Eka yang mendampingi Agum sebagai kader PDIP tersebut memberikan komentar tentang keputusan mendarat darurat tersebut atas perintah calon orang nomor satu di Jawa Barat tersebut. "Saya melihat Pak Agum sebagai pembuat keputusan yang baik meski dalam kondisi yang genting karena ketenangannya maka saat itu juga keputusan pendaratan sangat tepat dilakukan," tutur Eka. Eka mengatakan menurut warga yang melihat kejadian tersebut pesawat helikopter yang ditumpanginya sempat terbalik di udara. Eka dan Agum langsung melanjutkan perjalanan kembali ke Pangandaran menggunakan helikopter sekitar pukul 13.00 didampingi Eka Santosa minus Memet yang masih mengalami shock.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008