betul-betul terdesain sejak awal, mumpung belum ramai...
Manado (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin agar kawasan wisata Taman Nasional Bunaken dapat didesain sejak awal, sehingga kegiatan pariwisata tidak menganggu jalannya konservasi.

"Yang paling penting segera direncanakan, sehingga nanti tidak berkembang seperti yang kita lihat ini, betul-betul terdesain sejak awal, mumpung belum ramai, kalau sudah ramai sulit kita mengendalikan, klaster-klasternya harus betul-betul diatur," kata Presiden Jokowi di dermaga Taman Nasional Bunaken, Sulawesi Utara, Jumat.

Presiden Jokowi bersama dengan Ibu Negara Iriana Joko Widodo dan para menteri Kabinet Kerja mengunjungi Taman Nasional Bunaken pada hari ini sekaligus mengecek sejumlah fasilitas di kawasan wisata tersebut.

Presiden juga sempat menikmati keindahan bawah air Bunaken melalui jendela kaca di dasar lambung kapal saat berada di perairan Taman Nasional Bunaken.

"Kami ingin melihat lapangan, ada sebuah potensi-potensi yang bagus, yang dipakai untuk pariwisata, tapi memang ini adalah area konservasi yang juga harus hati-hati, yang tadi saya sampaikan ke Pak Menko, Menteri PUPR ada beberapa fasilitas misalnya untuk melihat bawah laut tadi. Kapalnya mungkin dari Menteri Perhubungan juga akan ditambah," kata Presiden Jokowi.

Taman nasional Bunaken didirikan pada 1991 dan meliputi wilayah seluas 890.65 kilometer. Bunaken memiliki ekosistem terumbu karang sekitar 390 spesies ditambah sekitar 90 spesies ikan.

"Saya kira ini potensi yang baik, tapi memang harus dirawat, dijaga, jangan sampai sampah plastik masuk ke sini. Kami lihat sekarang, dulu banyak (sampah), sekarang sudah (bersih) karena rutin dari pemda selalu membersihkan sampah-sampah ini," ungkap Presiden Jokowi.

Data statistik menyebutkan pada periode Mei 2017- April 2018, jumlah kunjungan wisata Bunaken mencapai 49.000 orang baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri.

"Ini mau dibuat perencanaan dulu, untuk membuat klaster-klaster sehingga penduduknya di sebelah mana jelas, tempat wisatanya di mana jelas, area konservasi di mana jelas, sehingga batas-batasan itu tadi sudah saya perintahkan, fisiknya sudah terbenahi, begitu orang masuk, datang langsung wow'begitu loh," kata Presiden Jokowi.

Selain Bunaken, Presiden Jokowi juga merencanakan pengembangan sejumlah daerah pariwisata di Manado lainnya.

"Ya saya kira di sini, nanti terus di Likupang, satu lagi di Bitung dan Lembeh. Tiga itu saya kira jadi sebuah kekuatan di sini," ujar Presiden Jokowi.

Presiden menegaskan bahwa pembenahan kawasan wisata Bunaken akan dimulai pada 2019 dan ditargetkan selesai pada 2020.

"Langsung tahun ini mulai, tahun depan kami harapkan sudah selesai. Ini kan kejar-kejaran," ungkap Presiden Jokowi.

Seluruh anggaran akan ditanggung pemerintah pusat.

Ia didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Sofyan Djalil, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, Staf Khusus Presiden Johan Budi, dan sejumlah pejabat terkait lainnya.



 

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019