Sydney (ANTARA News) - Pemerintah baru Australia Kamis menegaskan bahwa pihaknya akan menarik tentaranya dari Irak pada pertengahan tahun ini, pada saat menteri pertahanan Amerika Serikat menuju ke Canberra untuk melakukan serangan pembicaraan. Penarikan tersebut dijanjikan dalam kampanye pemilihan umum November lalu, yang membuat sekutu dekat Presiden AS George W. Bush, John Howard, tersingkir oleh Perdana Menteri Kevin Rudd dari kiri-tengah. Australia yang mempunyai pasukan berkekuatan 550 tentara di medan tempur Irak selatan akan ditarik dalam konsultasi erat dengan AS dan Inggris guna mengurangi kekacauan, kata Menteri Luar Negeri Stephen Smith. "Hal itu takkan terjadi dalam sehari - karena hal itu menyangkut operasi logistik besar untuk mengangkut tentara. Ini merupakan operasi logistik besar untuk membawa mereka keluar," kata Smith kepada siaran ABC. Ia mengatakan, semua penilaian menyatakan bahwa situasi militer di Irak semakin membaik dalam 12 bulan terakhir. Karena itu pemimpin Partai Buruh Rudd menyatakan yakin bahwa: "kami akan meninggalkannya dalam kesempatan pertama." Smith akan bertemu dengan Menteri Pertahanan AS Robert Gates dalam kunjungannya untuk mengadakan pembicaraan tahunan di Canberra pada akhir pekan ini - yang merupakan untuk pertama kalinya bagi pemerintahan Partai Buruh yang akan menjadi ruanrumah konferensi mengenai keamanan itu. AFP melaporkan, Gates akan disertai Wakil Menteri Pertahanan AS John Negroponte dalam perundingan itu. Kedua negara menegaskan bahwa perubahan pemerintahan di Australia dan penarikan tentaranya dari Irak tidak akan merusak hubungan antara kedua negara. Australia masih akan mempunyai sekitar 1.000 petugas militernya di dan sekitar Irak, termasuk detasemen keamanan di Baghdad dengan kekuatan 110 personil. Di samping itu, masih ada petugas-petugas yang ditempatkan di pangkalan pesawat tempur Hercules dan Orion di luar Irak, dan sebuah kapal perang di kawasan Teluk.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008