Bandung (ANTARA News) - Sekitar 200 karyawan perempuan pabrik sepatu Nike, PT Peng Tay Indonesia Enterprise di Jalan Raya Banjaran Kecamatan Pameungpeuk Kabupaten Bandung kesurupan sesaat setelah padamnya aliran listrik di seluruh ruangan pada pukul 12.50, Jumat. Menurut seorang saksi yang merupakan Kepala Bagian Gudang D4 WI, Ade Kahyudin di Pameungpeuk, Jumat kejadian tersebut bermula saat karyawan bagian gudang, Etti (20) menjerit-jerit sesaat setelah mati lampu. "Saat jeritan Etti menggema di seluruh ruangan maka jeritan lain mengikuti sehingga suasana pabrik semakin mencekam," kata Ade. Ratusan karyawan lainnya yang berada di ruangan berbeda mengikuti berteriak yang diikuti dengan kejang-kejang sehingga pihak perusahaan memanggil ustad setempat. Haji Uun Atoma yang memberikan terapi doa-doa langsung memberikan pengobatan kepada mereka yang kesurupan. "Bahkan beberapa diantaranya dibawa ke poliklinik perusahaan," jelas Ade. Menurut Haji Uun, para karyawan perempuan yang kesurupan tersebut "kerasukan" jin penunggu gedung saat matinya lampu. "Saat lampu mati terjadi kekosongan pikiran pada karyawan sehingga jin masuk ke dalam tubuh," katanya. Kapolsek Pameungpeuk, AKP Suwandhi di Bandung, Jumat mengatakan kesurupan massal ini tidak berlangsung secara bersamaan tetapi bergantian hingga akhirnya hampir seluruh karyawan di bagian jahit-menjahit tersebut mengalami kejang-kejang, menjerit-jerit, menangis dan kondisi yang tidak terkontrol lainnya. "Kami melihat ada tiga orang yang membacakan doa-doa kepada para korban yang diikuti oleh karyawan lainnya sehingga suasana yang panik bisa terkontrol," ujarnya. Proses kesurupan itu berlangsung sejak pukul 12.50 hingga 15.30 WIB sehingga sebagian karyawan yang ada harus dievakuasi ke luar ruangan, seperti ke mesjid dan poliklinik setempat. "Sesungguhnya kami tidak dapat menghitung angka yang pasti terkait jumlah karyawan yang kesurupan tetapi menurut informasi dari karyawan adalah 200 orang," ujarnya. Suwandhi mengatakan tidak ada luka secara fisik ataupun keracunan dalam kejadian tersebut tetapi hingga kini pihak kepolisian masih menjaga gedung pabrik untuk mengantisipasi terjadinya kembali kesurupan massal.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008