Dili, Timor Timur (ANTARA News) - Wakil Kepala Satuan Tugas Operasi Halibur, Letnan Kolonel Filomeno Pasao mengungkapkan, operasi yang dilaksanakan secara gabungan antara militer dan polisi negara itu telah menyita berbagai persenjataan, radio komunikasi, dan seragam loreng milik kelompok Salsinha dan Reinado. "Barang-barang ini kami sita dari delapan orang anggota kelompok Salsinha dan ada yang terkait dengan kelompok Reinado. Kami telah menahan mereka dan kini ditangani polisi," katanya kepada Antara, di Dili, Timor Timur, Rabu. Pasao menyatakan, barang-barang bukti berupa senjata itu adalah satu kaus loreng milik militer negara itu, beberapa bilah parang, golok, mata panah, dua ketapel buatan luar negeri, dan dua radio komunikasi. Sebelumnya, satuan tugas ini telah menyita satu granat aktif yang kini telah diserahkan kepada instansi penyidik dari negara itu dan FBI. Operasi Halibur yang telah diperintahkan untuk bergerak oleh Perdana Menteri Timor Timur Xanana Gusmao, katanya, kini telah bergerak ke arah Atabae, Distrik Bobonaro, dan sekitarnya. "Salsinha sampai kini memang belum menyerahkan diri. Namun informasi yang kami himpun telah menyebutkan sejumlah fakta tentang dia dan kawanannya. Satu hari dia pasti menyerahkan diri, kami percaya itu," katanya. Dia mengakui bahwa mereka telah mendengar bahwa Salsinha hanya mau menyerahkan diri melalui jalur gereja, bukan melalui instansi pengamanan dan militer negara itu. Kemarin, katanya, satu anggota kelompok penyerang Presiden Horta yang dipimpin Mayor Alfredo Rainado Alves, yaitu Dario Leong, telah menyerahkan diri. "Dia menyerahkan diri di wilayah Distrik Dili, yaitu di kawasan Aiturilaran. Dia memang pernah melarikan diri ke Distrik Oecusse melalui laut," kata Pasao. Leong adalah seorang anggota unit UIR Polisi Nasional Timor Timur (setara dengan Brigade Mobil Polri), yang ikut melarikan diri dari penjara militer negara itu bersama dengan Reinado pada 30 Agustus lalu. Sejauh ini, masih berkembang berbagai spekulasi tentang motif dan pola gerakan penyerangan terhadap diri Horta dan Xanana. Sementara kalangan lain menyebutkan keterlibatan kalangan ketiga di balik gerakan, yang oleh Gusmao dikatakan sebagai gerakan makar terhadap kekuasaan sah negara itu. Hingga kini, pihak penyidik negara itu dibantu dengan Australian Federal Police dan Federal Beureau Investigation masing bekerja untuk mengungkap tabir di balik peristiwa yang menewaskan Reinado dan nyaris merenggut nyawa Horta. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008