Jakarta (ANTARA) - Sejumlah 778 jiwa yang menjadi korban kebakaran di Kampung Bali Matraman, Manggarai Selatan, Tebet, Jakarta Selatan, mengungsi di Sekolah Dasar Negeri 05 Manggarai.

Sekretaris Kelurahan Manggarai Satia mengatakan bahwa jumlah korban tersebut berdasarkan hasil rapat yang diadakan pada Kamis pagi. Rapat tersebut membicarakan tentang penghimpunan data warga yang menjadi korban serta yang berhak mendapat bantuan.

“Memang kemarin datanya 1.400 orang itu karena keadaan masih panik, jadi kita belum mendata secara tepat,” katanya.

Sebanyak 778 jiwa tersebut berasal dari 6 RT yang terimbas, yaitu RT 04, 05, 10, 11, 12, 13. Dari total korban tersebut 69 di antaranya merupakan balita dan 73 anak yang masih duduk di Sekolah Dasar.

Jika pada Rabu (10/7), para korban mengungsi di tiga titik yang terletak di lingkungan RW 09, yakni Sekolah Dasar (SD) Lapangan Merah, Masjid At Taufik dan Masjid Nurul Huda, kini mayoritas korban difokuskan ke SDN 05 Manggarai.

“Mayoritas warga di sana supaya mudah untuk pendistribusian bantuan. Tapi tetap ada beberapa warga yang mengungsi di luar sekolah tersebut,” kata Satia.

Baca juga: Empat korban tewas akibat kebakaran di Manggarai
Baca juga: Gedung Kejaksaan Negeri Manggarai hangus terbakar
Baca juga: Kebakaran di Manggarai, Satu Tewas


Camat Tebet Dyan Airlangga mengatakan bahwa posko darurat dan tempat penampungan akan berlangsung selama 3 hari. Setelah itu masih menunggu instruksi selanjutnya tentang rencana memperpanjang posko tanggap sampai 7 hari.

“Selesai masa tanggapnya 3 hari. Setelah itu kita menunggu arahan apakah diperpanjang sampai 7 hari, kalau memang diperpanjang nanti sambil kita mencari solusi untuk pemulihan warga yang rumahnya terbakar,” kata Dyan saat ditemui di posko bantuan, Manggarai, Jakarta, Kamis.

Menurut dia, lokasi yang menjadi pusat penampungan para korban, yakni SDN 05 Manggarai, juga akan segera mengadakan program belajar-mengajar pada Senin (15/7) sehingga mungkin akan ada relokasi untuk para korban, seperti dipindahkan ke masjid, atau rumah warga yang tidak terdampak.

“Biasanya mereka akan ditampung oleh keluarga mereka karena akan digunakan untuk kegiatan belajar mengajar. Tapi kalau di masjid dan satu rumah yang digunakan untuk tempat penampungan itu akan tetap digunakan bagi warga yang tidak ditampung oleh keluarganya,” ujarnya.

Dyan melanjutkan, pada Jumat (12/7) akan dilakukan kerja bakti massal untuk membersihkan sampah-sampah agar para korban bisa memanfaatkan kembali mendata kembali lokasi tanahnya untuk dilakukan pembenahan.
Baca juga: Kebakaran di Manggarai sudah pendinginan
Baca juga: Kebakaran Melanda Kawasan Manggarai Utara, Belasan Unit PMK Dikerahkan

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019