New York (ANTARA News) - Senator asal New York, Hillary Clinton, bangkit dari 12 kekalahannya berturut-turut sejak "Super Tuesday" awal Februari setelah pada pemungutan suara untuk partai Demokrat pada Selasa malam mengalahkan Barack Obama di tiga dari empat negara bagian, yang melaksanakan pemungutan suara, yaitu Ohio, Texas dan Rhode Island. Pada Selasa malam, Obama hanya mengantongi kemenangan di negara bagian Vermont. Dengan kemenangannya di Ohio, Texas dan Rhode Island, persaingan pencalonan untuk presiden dari partai Demokrat semakin ketat menjelang pemungutan suara berikutnya, yaitu di negara bagian Pennsylvania pada 22 April. Hillary, yang bisa bernafas lega, merayakan kemenangan itu bersama pendukungnya di Columbus, Ohio. "Ya, negeri ini telah datang kembali, juga kampanye ini. Rakyat Ohio meneriakkan dengan jelas bahwa kita terus maju, terus kuat dan kita akan selalu maju," kata Hillary. Kemenangan mantan ibu negara Amerika Serikat itu disebut-sebut banyak berasal antara lain dari dukungan di kalangan persatuan buruh dan pemilih berusia lanjut. Beberapa kalangan melihat Hillary belakangan berhasil membangun strategi dalam upaya mengalahkan Obama, antara lain dengan memperlihatkan sisi kesimpatikannya dan memunculkan keraguan terhadap kemampuan Obama memimpin Amerika. Hillary, misalnya, pada beberapa hari terakhir menjelang pemungutan suara pada Selasa malam itu mengunjungi berbagai kelompok masyarakat pedesaan di Ohio dan berbicara dengan pemilih satu-persatu tentang layanan kesehatan. Ia juga muncul di restoran siap saji serta di program televisi David Letterman, Jon Stewart dan "Saturday Night Live" dalam upaya memunculkan sisi sosoknya, yang penuh kasih sayang. Terhadap Obama, Hillary terus menanamkan kepercayaannya bahwa Obama kurang memiliki pengalaman dalam urusan luar negeri. Kelebihan Hillary dalam bidang tersebut digambarkan antara lain dengan meluncurkan iklan, yang menggambarkan dering telpon di Gedung Putih pada pukul 03.00 dinihari. Iklan tersebut menggambarkan bahwa sesuatu penting sedang terjadi di dunia dan mengatakan "Suara Anda akan menentukan siapa, yang akan menjawab telpon itu". Obama, yang berada di San Antonio, memberi selamat kepada Hillary atas kemenangan hari Selasa, namun ia menegaskan keyakinannya bahwa ia yang akan merebut calon partai Demokrat.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008