Cirebon (ANTARA News) - Jajaran Polsekta Utara Barat (Utbar) dan Polresta Cirebon, Jabar, akhirnya berhasil meringkus 10 orang tersangka anggota geng motor XTC yang diduga melakukan aksi brutal di tiga tempat berbeda di Kota Cirebon Sabtu (22/3). Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun ANTARA News, di Cirebon, Kamis, 10 tersangka itu merupakan hasil perburuan sejak Minggu (23/3) lalu dan penangkapan tersangka pelaku terakhir dilakukan Rabu malam (26/3) sekitar pukul 23.00 WIB. Mereka yang tertangkap yaitu panglima XTC wilayah Cirebon Deni Muhammad alias Tyson, sedangkan anggota geng XTC lain yang berhasil ditangkap Apit, Adnan, Edi, Bagus, Reza, Steven, Anggan, Iqbal, dan Adiputra. Polisi juga mengamankan empat sepeda motor dan sejumlah helm dengan atribut XTC sebagai barang bukti. Kapolresta Cirebon, AKBP Mashudi, mengungkapkan, Kamis, bahwa pihaknya masih terus berusaha melakukan penangkapan terhadap sejumlah anggota geng motor XTC lainnya karena tindak pidana terjadi di tiga tempat. "Kami menangkap tersangka dari tiga kejadian perkara yaitu di daerah Wahidin, Griya Sunyaragi Permai (GSP) dan Kalijaga," tuturnya. Sejumlah aksi onar yang dilakukan anggota geng motor XTC ini, menurut Mashudi, hanya untuk membuktikan bahwa keberadaan mereka masih ada dan polisi tidak akan pernah surut untuk menumpas geng motor. "Kami masih terus melakukan upaya identifikasi sejumlah markas mereka," tandasnya. Ia juga meminta kepada pihak kejaksaan untuk bisa menuntut mereka dengan hukuman yang berat dan hakim memberikan vonis maksimal, mengingat berbagai tindakan anarkhis yang sering mereka lakukan selama ini dan sebagai efek jera agar tindakan mereka tidak ditiru teman-temannya yang lain. "Jika dilihat dari umur memang masih muda, tetapi tindakan mereka sudah anarkhis dan merugikan masyarakat. Jika dihukum ringan maka tidak akan memberikan efek jera dan tidak memberikan upaya preventif agar pelajar lain tidak ikut-ikutan geng motor," tandasnya. Menurut Kapolresta, keberadaan geng motor XTC di Kota Cirebon tergolong sangat terorganisir, bahkan untuk menjaring anggota baru mereka harus dibaiat dan mengikuti berbagai tes fisik seperti berkelahi satu lawan tiga orang. "Di wilayah Cirebon, ada dua tempat penggojlogan yang kerap dijadikan sebagai tempat baiat untuk anggota baru, yakni di daerah Wiratama, Kecamatan Kedawung, dan Tangkil Kecamatan Cirebon Utara Kab. Cirebon," ungkapnya. Petugas penyidik memisahkan Tyson dengan anggota geng lainnya untuk disidik perkara lain, mengingat pada 2007 lalu ia terlibat dalam penusukan seorang pelajar sehingga menyebabkan limpa pelajar tersebut diambil. Salah satu tersangka, Adiputra (14), mengungkapkan, dirinya baru bergabung dua bulan lalu dan sebelum diterima harus dibaiat lebih dulu, lalu diminta untuk berkelahi satu lawan tiga.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008