Chicago (ANTARA) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange diperdagangkan lebih tinggi pada penutupan perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), menandai kenaikan sesi ketiga berturut-turut, karena investor menunggu keputusan Federal Reserve tentang suku bunga yang akan dirilis Rabu waktu setempat.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember naik 8,5 dolar AS atau 0,59 persen, menjadi ditutup pada 1.441,8 dolar AS per ounce.

Pengatur kebijakan suku bunga Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) diperkirakan akan memangkas suku bunga setidaknya 25 basis poin pada akhir pertemuan pada Rabu waktu setempat, sekalipun data baru-baru ini menunjukkan bahwa ekonomi AS tumbuh 2,1 persen di kuartal kedua tahun ini.

Harga logam mulia juga didorong oleh jatuhnya pasar ekuitas Amerika Serikat.

Pada pukul 17.55 GMT, indeks Dow Jones Industrial Average turun 20,60 poin atau 0,08 persen. Indeks S&P 500 turun 6,80 poin atau 0,23 persen, dan Indeks Komposit Nasdaq turun 11,33 poin atau 0,14 persen.

Emas biasanya bergerak berlawanan arah dengan ekuitas AS. Ketika pasar saham sedang turun para investor cenderung berhenti membeli saham-saham dan mengalihkannya ke aset-aset safe-haven seperti emas.

Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September naik 11,8 sen atau 0,72 persen, menjadi menetap di 16,558 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober turun 9,3 dolar AS atau 1,05 persen, menjadi ditutup pada 872,6 dolar AS per ounce.

Baca juga: Emas berjangka sedikit lebih tinggi jelang pertemuan Federal Reserve
Baca juga: Harga emas naik, didorong ekspektasi penurunan suku bunga Fed
Baca juga: Emas berjangka turun tertekan penguatan dolar AS

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019