Singapura (ANTARA News) - Provinsi Sumatra Barat mempromosikan proses penangkaran penyu sebagai salah satu objek wisata andalan daerah itu pada pameran wisata bawah air (Asia Dive Expo, ADEX) 2008 di Singapura dari 18 hingga 20 April, 2008. Sumatra Barat kaya akan objek wisata bahari karena provinsi tersebut memiliki tujuh kabupaten/kota yang memiliki daerah pantai tempat di mana para wisatawan dapat menikmati olahraga selancar dan selam seperti yang ada di kabupaten Pesisir Selatan, kata Kepala Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya, Propinsi Sumatra Barat, H James Hellyward, di Singapura, Jumat. "Kami juga memiliki tempat di mana wisatawan dapat menyaksikan objek yang lebih unik lagi, yaitu, peternakan penyu. Untuk objek wisata seperti itu, mengapa kita harus pergi ke Brazil. Datanglah ke Pulau Penyu di Sumatra Barat," katanya kepada ANTARA News. Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya Sumatra Barat akan melibatkan nelayan setempat dalam upaya mengembangkan penangkaran penyu sebagai salah satu objek wisata yang menarik karena mereka mengetahui saat-saat menarik ketika penyu sedang bertelur dan muncul ke darat yang biasanya saat bulan purnama, kata James. "Dengan langkah tersebut, Dinas Pariwisata juga membantu meningkatkan penghasilan masyarakat setempat, khususnya para nelayan," kata James yang pada kesempatan itu juga mengharapkan dukungan pemerintah pusat dalam upaya mengembangkan sektor pariwisata. "Kita harus fokus dan memberi perhatian lebih besar pada pembangunan sektor pariwisata di dalam negri antara lain dengan memberi fasilitas serta infrastruktur yang lebih baik karena objek-objek wisata kita tidak kalah dengan negara lain," katanya. Keikutsertaan Indonesia dalam ADEX juga diharapkan mengundang investor asing untuk menanamkan modal mereka di bidang pariwisata dan biro perjalanan wisata asing untuk mempromosikan potensi wisata Indonesia khususnya potensi wisata bawah air. Sementara itu, Koordinator Pelaksanaan Kegiatan ADEX 2008, Betty Anita, mengatakan keikutsertaan Indonesia dalam pameran tersebut merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam mempromosikan program Tahun Kunjungan Wisata (Visit Indonesia Year) 2008. Dia mengatakan, Delegasi Indonesia ke ADEX 2008 antara lain terdiri atas Asosiasi Wisata Laut Indonesia, Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo, Dinas Pariwisata Provinsi Sumatra Barat dan Dinas Pariwisata Provinsi Bali. Betty menjelaskan, Indonesia telah merencanakan program-program promosi wisata seperti pencanangan 100 acara wisata untuk memperingati 100 tahun Kebangkitan Nasional serta acara serupa ADEX yang dikenal dengan Deep Indonesia yang mempromosikan potensi wisata bahari nusantara. Dia mengatakan, keikutsertaan Indonesia pada ADEX 2008 adalah yang kedua kalinya setelah yang pertama pada 2006 juga di Singapura. Departemen Budaya dan Pariwisata telah mencanangkan program Tahun Kunjungan Indonesia 2008 pada 26 Desember 2007. Indonesia juga telah mempromosikan potensi wisata melalui program Tahun Kunjungan Indonesia (Visit Indonesia Year) pada tahun 1991. Dalam upaya mendukung VIY 2008, Mentri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik juga telah memberi fasilitas Visa Kedatangan (Visa on Arrival) kepada 63 negara. Dari program Tahun Kunjungan Indonesia 2008, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata mentargetkan perolehan devisa sebesar 6.7 miliar dolar AS dari sekitar tujuh juta wisatawan asing yang diharapkan datang ke Indonesia tahun ini.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008