Jakarta (ANTARA News) - Partai Kerakyatan Nasional (PKN) menyatakan belum memiliki calon presiden untuk Pemilu 2009 sehingga mereka akan fokus untuk memenangkan perebutan kursi-kursi parlemen apabila nanti lolos dalam verifikasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai partai peserta Pemilu. Menurut Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) PKN, Ben Tanur, usai deklarasi partai itu di Jakarta Sabtu, PKN menargetkan dapat meraih sekira 25 kursi DPR RI atau 3 hingga 4 persen. "Kalau Tuhan menghendaki, kita akan konsentrasi pada pemenangan ya, tidak muluk-muluk. Kita tidak targetkan sekitar 25 kursi, tapi 3 sampai 4 persen lah," kata Ben Tanur. Sementara itu mantan Ketua Umum DPP Golkar Harmoko yang duduk sebagai ketua dewan penasehat partai baru itu, berpesan kepada seluruh jajaran PKN untuk memperhatikan dan memperjuangkan kepentingan rakyat nasional sesuai dengan namanya Partai Kerakyatan Nasional. Menyikapi perkembangan terakhir seputar banyaknya massa mengambang dan tidak menggunakan hak pilihnya dalam Pilkada di sejumlah daerah belakangan ini, Ben Tanur, mengatakan PKN akan berusaha aktif untuk menumbuhkan kepercayaan masyarakat terhadap program-program kepartaian. "Persoalan hari ini adalah persoalan bagaimana partai ini dapat lolos verifikasi KPU sehingga partai ini dapat menjadi partai peserta Pemilu," jelas Ben Tanur seputar fokus kegiatan partainya dalam beberapa waktu ke depan. Terkait Pemilu 2009, katanya, PKN akan mendorong tampilnya generasi muda sebagai anggota parlemen. "Partai ini akan mendorong tampilnya anak-anak muda sebagai anggota parlemen, jadi anak-anak muda itu tidak hanya muda usia tetapi juga muda cara berfikir. Katakanlah mungkin 40-50 tahun ke bawah atau 30 tahun ke atas. Memang kita tidak perlu mengklaim sebagai partainya anak-anak muda, tapi sekira 80 persen pengurus partai ini adalah anak-anak muda," katanya. Mengenai pendanaan partai, menurut Ben Tanur, memang sulit dan sampai saat ini PKN masih dinadai secara gotong royong anggotanya saja serta tidak ada konglomerat maupun pengusaha besar yang mendanainya. "Jadi hanya dari partisipasi dan iuran anggota. Jadi kita berangkat dari kemandirian," demikian Ben Tanur. (*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008