ANTARA - Para peneliti China mengembangkan sistem kecerdasan buatan "artificial intelligence" untuk mempercepat diagnosis COVID-19 dan memperoleh gambaran yang jelas mengenai dampaknya terhadap paru-paru. Dengan lebih banyak umpan balik data, sistem itu diharapkan mampu mendemonstrasikan kondisi kerangka dan saluran udara, membedakan arteri dan vena, serta menyediakan analisis yang lebih tepat terkait kerusakan pada organ. (XINHUA) (Ludmila Yusufin Diah Nastiti/Andi Bagasela/Ludmila Yusufin Diah Nastiti)