ANTARA - Terbagi menjadi dua wilayah dengan topografi yang berbeda, menjadi tantangan tersendiri bagi masyarakat Kabupaten Seram bagian timur untuk menjangkau layanan kependudukan dan pencatatan sipil yang terpusat di ibu kota kabupaten, Bula. Jangankan ke ibu kota yang perlu menempuh empat jam perjalanan dengan kendaraan roda empat, ke kantor desa dan camat saja warga harus berjalan kaki sekira dua jam lamanya demi status kependudukannya terekam secara tunggal. Aksesibilitas penduduk menuju pusat layanan memang menjadi pekerjaan rumah pemerintah Kabupaten Seram bagian timur, lantaran tersebar di antara pulau-pulau dan daratan permukiman yang sulit diraih. Karena itu, layanan jemput bola Direktorat kependudukan dan pencatatan sipil Kementerian dalam negeri terjun langsung menyentuh satu dari 62 wilayah tertinggal yang hampir 14 ribu penduduknya belum melakukan perekaman KTP elektronik. (Nabila Anisya Charisty/Keysha Anissa/Syahrudin/Rayyan/Nabila Anisya Charisty)