Serang (ANTARA News) - Angka kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja di Provinsi Banten pada 2009 ini mencapai 1.539 kasus, naik dibanding 2008 yang mencapai 1.483 kasus.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Banten, Eutik Suharta, di Serang Jumat mengatakan, tingginya kasus kecelakaan kerja di Banten karena kurangnya pemahaman dan kesadaran mengenai Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di kalangan pekerja maupun perusahaan.

Eutik Suharta mengatakan, kasus kecelakaan ini terjadi umumnya karena kelalaian manusia atau human error. Sebab banyak karyawan yang bekerja di perusahaan-perusahaan, tanpa memperhatikan keselamatan dan kesehatan kerja.

"Sebagai contoh, saat bekerja karyawan tidak mengunakan perlengkapan keselamatan seperti helm dan lainya," katanya.

Selain itu, kata Eutik, ada juga kecelakaan kerja yang disebabkan peralatan produksi yang tidak dikuasi oleh seorang karyawan atau belum memahami operasional peralatan kerja tersebut.

Untuk itu, langkah yang akan dilakukan untuk menigkatkan pemahaman keselamatan dan kesehatan bagi para pekerja pihaknya terus melakukan sosialisasi diantaranya melalaui pameran K3 yang digelar di Banten Expo 2009 dalam rangka HUT Ke-9 Provinsi Banten.

Selain sosialisasi, upaya lain yaitu lebih mengoptimalkan pengawasan yang dilakukan staf pengawas tenaga kerja yang dibentuk oleh pemerintah kabupaten/kota dan pemerintah Provinsi Banten meskipun jumlahnya hanya 56 orang, sedangkan jumlah buruh di daerah itu sekitar 835 ribu dengan 6.665 perusahaan besar dan kecil.

Banten Expo dalam rangka HUT ke-9 Banten akan digelar mulai tanggal 15 sampai 20 Oktober dengan peserta dari berbagai kalangan usaha dan industri serta perwakilan provinsi lain dan juga tiga departemen.

Adapun jumlah stan yang disiapkan adalah 80 stan gratis untuk peserta dinas/intansi dan kabupaten/kota, 50 koperasi dan UMKM, 60 stan komersil untuk perusahaan dan lainnya serta 20 stan tenaga kerja. (*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009