Jakarta (ANTARA News) - Sony mengumumkan bahwa pemilik PlayStasion sementara ini tidak bisa menjalankan game online, setidaknya sampai Rabu pekan depan, menyusul pembobolan keamanan besar-besar oleh hacker (peretas).

Dalam update terbaru blog PlayStation, seperti dilaporkan Telegraph, Sony mengatakan, "pekerja kami tengah bekerja sepanjang hari untuk memulihkan kembali operasi perangkat itu secepat mungkin, dan kami berharap bisa memberikan beberapa perbaikan kedepan yang berjalan selama sepekan sejak kemarin."

Jaringan PlayStation dan layanan streaming musik Qriocity telah terhenti sejak tanggal 20 April, ketika pembobolan terdeteksi. Peretas mencuri rincian data pribadi yang dimiliki oleh 77 juta pengguna PlayStation termasuk nama, alamat, alamat email, tanggal lahir, dan kata kunci.

Perusahaan itu mengatakan saat ini telah mulai memindahkan infrastruktur datanya ke tempat yang baru, yang lebih aman terkait pembobolan itu.

"Kami ingin semuanya menjadi sangat jelas bahwa kami hanya akan memulihkan operasi ketika kami yakin bahwa jaringan itu aman," tambahnya.

Sony juga mengakui bahwa data pribadi yang dicuri tak terenkripsi, dimana pakar keamanan telah menduganya sejak pertama kali pembobolan itu terungkap pada selasa (26/4).

"Data tabel personal, yang mana merupakan seperangkat data terpisah, tak terenkripsi, tetapi tentu saja berada dibalik sistem keamanan yang sangat canggih yang bobol lewat serangan yang berbahaya," katanya.

Joseph Bonneau, seorang peneliti dari laboratorium komputer Universitas Cambridge mengatakan bahwa kata sandi itu secara khusus harusnya dienkripsi, karena para pengguna sering menggunakan kembali kalimat yang mudah diingat untuk banyak layanan.

Bruce Schneier, chief security technology officer di BT dan pakar kriptografi dunia sepakat. Ketika ditanya apakah Sony seharusnya tahu lebih baik, ia berkata, "pasti".

Data base kartu kredit telah dienkrispsi, pihak Sony mengatakan bahwa penyelidikannya belum menemukan bukti data itu telah dicuri.

Sony diperkirakan akan menghadapi hujan tuntutan hukum atas pembobolan itu. Dan yang pertama diajukan oleh Kristpher Johns (36) dari Birmingham, Alabama, yang menuduh Sony tidak melakukan langkah "sewajarnya untuk melindungi, mengenkripsi, dan mengamankan data pribadi dan sensitif milik pengguna."

Komplain Johns di pengadilan federal juga menuduh bahwa minggu ini antara setelah pembobolan terjadi dan pengumuman Sony Selasa (26/4) tidak memungkinkan bagi pengguna "untuk membuat keputusan apakah akan mengubah nomor kartu kredit, menutup akun yang telah terekspos, memeriksa laporan kredit, atau mengambil langkah mitigasi lainnya."

Dr Larry Ponemon, pendiri lembaga think tank keamanan informasi Ponemon Institute mengatakan, terjadinya insiden itu bisa membebani Sony lebih dari 1,5 milyar dolar. Harga saham Sony kini berada dibawah tekanan, dan turun 4,5 persen di Tokyo, pada 2.260 Yen.

Sementara itu di Inggris komisioner informasi Christopher Graham mengatakan dirinya akan meminta informasi lebih mengenai ruang praktek penyimpanan data Sony sebelum memutuskan untuk mengambil tindakan penegakan dibawah pakta perlindungan data.

(Yud/S026)

Penerjemah: Yudha Pratama Jaya
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011