Karawang (ANTARA News) - Makanan tradisional khas Jawa Barat, lotek, bisa memperkaya wisata kuliner di Indonesia dan mampu menggerakkan ekonomi lokal, kata Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas, Kamis.

Hal tersebut disampaikan Ibas, saat mengunjungi warung lotek Ci Apang di Kecamatan Karawang Barat, dalam melaksanakan program Demokrat Bhakti Negeri yang dikemas dalam bentuk Spektakuliner Nusantara.

"Saya mampir ke warung lotek ini atas rekomendasi pak Saan Mustofa (Wakil Sekjen Partai Demokrat) dan informasinya makanan lotek Ci Apang itu enak. Setelah saya rasakan, memang lotek Ci Apang cukup enak," kata Ibas, di Karawang.

Bahkan, ia bersedia menjadi saksi atas enaknya lotek Ci Apang tersebut. Sebab, ada rasa-rasa khusus saat mencicipi lotek di warung lotek yang sudah berdiri sejak tahun 1955.

Menurut dia, makanan tradisional lotek Ci Apang itu berpotensi memperkaya wisata kuliner di Indonesia dan mampu menggerakkan ekonomi lokal. Sebab, ada resep khusus dalam menyajikan makanan sayuran-sayuran tersebut.

Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, dalam siaran persnya, mengatakan, Indonesia memiliki beragam kuliner lokal yang tidak kalah dengan makanan internasional.

Ia berharap banyaknya tempat kuliner di Karawang bisa membeirkan kontribusi positif terhadap kesejahteraan masyarkaat, khususnya dalam bidang ekonomi dan pariwisata. Dengan demikian, Karawang bisa dikunjungi sebagai daerah wisata kuliner yang menjanjikan.

Selain untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia, kata dia, usaha kuliner juga merupakan kegiatan ekonomi yang riil di masyarakat. Karena itu, dengan mengenalkan kuliner nusantara melalui "spektakuliner", diharapkan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.

"Diharapkan juga bisa melahirkan ide-ide kreatif pengembangan resep makanan tradisional," kata Anas.

Ia mengaku berkomitmen untuk memperkenalkan kuliner khas daerah, agar nantinya bisa diketahui dan dicintai masyarakat.  (MAK/KWR/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011