Pekanbaru (ANTARA News) - Akibat belum jelasnya pelaksanaan kompetisi liga sepakbola nasional hingga kini, mendorong manajemen PSPS Pekanbaru mengambil kebijakan meliburkan latihan para pemainnya selama beberapa hari ke depan.

"Hingga sekarang bayang-bayang (pelaksanaan kompetisi) pun tak jelas (kapan kompetisi PSSI akan digelar). Makanya anak-anak diliburkan mulai Jumat (21/10) kemarin hingga Rabu (26/10) ini," papar Asisten Manajer PSPS Pekanbaru, Boy Sobirin, di Pekanbaru, Rabu.

Intinya, menurutnya, pihaknya butuh kepastian, bukan hanya kapan kompetisi dimulai, tetapi juga bagaimana format yang tidak bertentangan dengan Statua PSSI maupun Statuta FIFA.

"Sekarang, kami liburkan dulu para pemain. Karena kompetisi juga belum jelas kapan akan dimulai. Ujungnya bagaimana, kami juga belum tahu. Makanya diliburkan dulu," ungkapnya.

Selama ini, menurutnya, skuad asuhan pelatih Mundari Karya ini memang rutin menggelar latihan, walau kompetisi belum jelas kapan akan digelar.


Menentang Kebijakan PSSI

Situasi serupa juga, lanjut Boy Sobirin, juga dialami beberapa klub peserta kompetisi level tertinggi Indonesia.

"Mereka pun banyak yang mengambil kebijakan meliburkan latihan, karena kacaunya jadwal kompetisi. Dan ada hal-hal tertentu yang merupakan kebijakan PSSI tidak sejalan dengan kami. Makanya kami menentangnya," tuturnya.

Yang paling krusial, menurutnya, ialah menyangkut format kompetisi, khususnya mengenai jumlah peserta.

"Pokoknya semua klub yang tidak setuju dengan keputusan PSSI itu, semuanya meliburkan pemainnya. Untuk apa kita terus latihan, sementara jadual dan format kompetisi belum ada titik terangnya," tandas Boy.

Sesuai rencana, PSPS Pekanbaru akan kembali latihan Rabu (26/10) ini.

Namun jika kejelasan kompetisi belum juga ada kepastian, demikian Boy Sobirin, liburan akan ditambah lagi.

Akibat libur latihan PSPS Pekanbaru ini cukup lama, para pemain dan pelatih pun berkesempatan berkumpul dengan keluarga.

Hal itu dibenarkan pelatih PSPS Pekanbaru, Mundari Karya secara terpisah.

Karena itu, Mundary Karya berharap, PSSI secepatnya bisa mengambil keputusan demi kemajuan dan perkembangan sepakbola di tanah air.

"Jika masalah seperti ini berlarut-larut, maka yang rugi kita juga bangsa Indonesia dan generasi muda kita pada khususnya," tutur Mundary Karya. (ANT-289/M036)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011