Banda Aceh (ANTARA News) - Kopi Gayo, yang berasal dari Aceh, dikenal sebagai salah satu kopi terbaik dunia. Saat ini kopi arabika yang berasal dari dataran tinggi Tanah Gayo tersebut banyak diekspor ke negara-negara Eropa selain ke Amerika Serikat dan Asia.

"Dari uji cita rasa, kopi arabica Gayo memiliki peringkat premium, dan saat ini telah diekspor ke 17 negara di Eropa, selanjutnya Amerika Serikat dan sebagian negara-negara kawasan Asia," kata Wakil Bupati Aceh Tengah Khairul Asmara di Takengon, Aceh, Kamis.

Melalui Kabag Humas dan Protokol Sekdakab Aceh Tengah Mustafa Kamal saat menjamu peserta "Coffee Tour" dari Eropa, Wakil Bupati (Wabub) optimistis pasar kopi arabika yang dihasilkan petani daerahnya terus membaik dimasa mendatang.

Wabub juga menjelaskan tentang kondisi perkebunan dan para petani kopi di Aceh Tengah.

Pemerintah dan masyarakat Aceh Tengah berkomitmen menjaga lingkungan terutama hutan sebagai faktor pendukung kualitas tanaman kopi di daerah yang berhawa sejuk itu.

Hingga saat ini, luas lahan kopi arabika Aceh Tengah mencapai 48.300 hektare, dengan rata-rata produksi 720 kg/hektare.

"Melalui sertifikat indikasi geografis pada 2010 itu semakin menguatkan merek kopi arabica Gayo berdasarkan daerah asal produk," kata Wabub Aceh Tengah menambahkan.

Kunjungan rombongan "Coffee Tour" itu difasilitasi Yayasan Ekosistem Lestari (YEL) Medan.

Sementara itu konsultan YEL Medan Frey Regina mengatakan kedatangan mereka ke Aceh Tengah untuk melihat langsung kondisi tanaman kopi dan kawasan hutan daerah berhawa sejuk itu.

Selain itu pihak YEL turut juga menyosialisasikan misi dalam rangka konservasi hutan dan pengembangan kopi, termasuk di kabupaten Aceh Tengah.

"YEL bergerak di bidang konservasi hutan, melindungi flora dan fauna dari kepunahan sekaligus memberdayakan para petani, termasuk petani kopi di Aceh Tengah agar mereka lebih fokus kepada pertanian organik," kata dia menjelaskan.



Pewarta: Azhari
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2013