saya sudah hampir tiga minggu di sini dan belum mendapatkan motivasi yang tinggi
New York (ANTARA News) - Andy Murray sedang diterpa galau, karena mengalami kekalahan dua set atas pemain dari Swiss Stanislas Wawrinka pada perempat final AS Terbuka, Kamis.

Ia mengalami kesukaran untuk menaikkan performanya sejak menang di Wimbledon.

Pemenang dua turnamen grand slam itu kelihatannya tampil memprihatinkan setelah menang meyakinkan lawan Novak Djokovic di All England Club Juli lalu dan ia menyatakan ia merasa mengalami kesukaran untuk membangun motivasinya.

"Ketika Anda bekerja keras selama bertahun-tahun, maka butuh sedikit waktu untuk membangkitkan lagi performa kita apalagi untuk latihan serius pada tingkat 110 persen," kata unggulan ketiga dari Inggris itu kepada wartawan setelah ia kalah dikalahkan unggulan sembilan Wawrinka 6-4 6-3 6-2.

"Saya kira ini sesuatu yang dapat terjadi secara alamiah, setelah saya mendapatkan sesuatu paling berharga di Wimbledon. Tapi saya sudah hampir tiga minggu di sini dan belum mendapatkan motivasi yang tinggi," katanya.

"Saya banyak berlatih. Saya juga banyak bertanding. Saya bersiap dengan benar, jadi saya merasa harus mendapatkan apa yang saya ingin capai," katanya.

Ini merupakan momen menurun bagi Murray yang sebelumnya sudah meraih medali emas di Olimpiade dan gelar juara AS Terbuka dan Wimbledon, dalam tempo 13 bulan.

"Saya sudah memainkan turnamen grand slam dengan baik dalam dua tiga tahun belakangan ini. Saya kalah hari ini dalam laga dua set, jadi rasanya amat mengecewakan. Saya harus dapat memperbaiki hasil ini di masa mendatang," kata Murray.

"Saya tidak harus mengeluh. Saya adalah juara Olimpiade tahun lalu serta juara Wimbledon dan saya harus tetap akan tampil 100 persen," katanya.

Kemenangan petenis Skotlandia itu di Wimbledon menyisakan tekanan, karena ia lah yang mengakhiri 77 tahun penantian Inggris dalam memperebutkan gelar juara turnamen di kandang mereka itu.

Ttidak perlu dipungkiri, penampilan Murray kali ini berada di bawah performanya yang bagus selama ini.

Ia kalah atas pemain Latvia Ernest Gulbis pada putaran ketiga di Montreal dan kalah dua set atas pemain Ceko Tomas Berdych di Cincinnati Masters bulan lalu.

Kendati ia maju ke putaran perempat final di Flushing Meadows, tapi ia tampil kurang bercahaya dan dinyatakan banyak pengamat bermain di bawah penampilan terbaiknya.

Murray mengatakan, Wimbledon secara fisik dan mental membuahkan pengalam amat berharga padanya.

"Turnamen itu amat menantang untuk kedua alasan yang saya rasakan. Pertama, secara fisik saya bermain pertandingan paling keras selama periode ini," katanya, "Dan secara mental turnamen itu terasa paling menantang."

Murray selama ini amat konsisten dalam turnamen grand slams, setelah mencapai delapan besar dalam tiap turnamen selama tiga tahun ini dan dalam empat turnamen akhir juara dua kali dan runner-up dua kali.

Kelihatannya mengharapkan terlalu banyak pun pada kemajuan Murray tentu tidak adil.

"Baik, saya merasakan untuk memenangi, atau maju ke babak final dalam tiap turnamen grand slam rasanya terlalu sulit saat ini," katanya, "Dengan banyaknya petenis canggih di sekeliling saya, maka turnamen rasanya semakin menantang dan sukar."

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2013