Jakarta (ANTARA) - Andy Murray mengaku tidak tahu apakah dia akan kembali ke Wimbledon tahun depan menyusul kekalahan yang memilukan di babak kedua dari petenis nomor lima dunia Stefanos Tsitsipas, Jumat waktu setempat.

Juara dua kali Murray kalah 7-6 (7/3), 6-7 (2/7), 4-6, 7-6 (7/3), 6-4 setelah empat jam 40 menit yang melelahkan.

Kekalahan itu berarti Murray yang berusia 36 tahun belum mencapai pekan kedua Grand Slam sejak mencapai perempat final di Wimbledon pada 2017.

Hal itu juga akan menimbulkan pertanyaan tentang masa depan jangka panjangnya dalam dunia tenis meskipun ada upaya gagah berani untuk membangun kembali kariernya setelah dua operasi pinggul.

"Saya tidak tahu," kata Murray ketika ditanya apakah dia akan kembali ke All England Club tahun depan, seperti disiarkan AFP, Sabtu.

"Motivasi jelas merupakan hal yang besar. Terus mengalami kekalahan awal di turnamen seperti ini tidak serta merta membantu."

Dia mengakui bahwa kekalahan babak kedua di Wimbledon dari John Isner tahun lalu mendorong pencarian jiwa yang serupa.

"Saya sudah lama memikirkan berbagai hal, berbicara dengan keluarga saya, memutuskan untuk terus berjalan," ujar Murray.

"Saya tidak berencana untuk berhenti sekarang. Tapi yang ini akan memakan waktu agak lama untuk diselesaikan."

"Semoga saya akan menemukan motivasi lagi untuk terus berlatih, terus mendorong, mencoba dan terus menjadi lebih baik."

Baca juga: Djokovic kalahkan Wawrinka di penghujung malam Wimbledon

Tsitispas mencetak 90 winner untuk melewati Murray. Dia akan menghadapi petenis Serbia Laslo Djere untuk memperebutkan satu tempat di 16 besar.

"Tidak pernah mudah melawan Andy. Semua orang menyukainya di sini," kata petenis Yunani berusia 24 tahun itu.

"Saya terkesan seberapa baik dia bertahan setelah operasi pinggulnya. Saya berharap yang terbaik untuknya di masa depan."

Tsitispas memuji pengaruh Murray serta sesama petenis kelas berat Grand Slam Novak Djokovic, Rafael Nadal dan Roger Federer.

"Saya merinding ketika dia memenangi gelar Wimbledon pertamanya," ujar Tsitsipas tentang gelar Wimbledon pertama Murray pada 2013 yang diikuti tiga tahun kemudian.

"Saya mengagumi dia, Roger, Novak dan Rafa -- keempat orang ini membentuk tenis dan mereka adalah alasan saya menjadi petenis seperti sekarang ini."

Murray unggul ketika pertandingan dihentikan pada Kamis (6/7) karena jam malam Wimbledon pukul 23.00.

Penundaan pertandingan terjadi pada saat yang tepat bagi mantan petenis nomor satu dunia itu. Dia terjatuh dan tampaknya mencederai pangkal pahanya, membuatnya berteriak kesakitan saat melakukan servis untuk set ketiga.

Namun, petenis yang kini berada di nomor 40 dunia itu mengamankan satu-satunya break servis dalam tiga set pertama, dan bangkit untuk melakukan servis.

Ketegangan dari pertandingan babak kedua berlanjut pada Jumat (7/7) dengan tie-break lainnya yang diklaim oleh Tsitsipas.

Dengan perbedaan usia 12 tahun, Tsitsipas tiba-tiba menemukan performanya dan melakukan break untuk pertama kalinya dalam pertandingan tersebut untuk memimpin 2-1 pada set penentuan, kemudian mengklaim kemenangan pada match point ketiga.

Baca juga: Aldila Sutjiadi/Miyu Kato atasi rintangan babak pertama Wimbledon
 

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2023