Pematangsiantar (ANTARA News) - Pecinta lingkungan Rahmat Shah menilai kesadaran para kepala daerah di Indonesia untuk melestarikan dan cinta terhadap alam dan lingkungan hidup masih minim.

"Minimnya kesadaran tidak hanya pada masyarakat tapi juga di tataran kepala daerah seperti gubernur, bupati, wali kota, camat dan lurah. Mereka belum menunjukkan kepeduliannya terhadap alam," ucap Rahmat Shah yang juga anggota DPD RI di Pematangsiantar, Sumut, Selasa.

Sementara para pejabat pusat dinilai memberikan perhatian yang lebih seperti pencanangan Tahun Badak dan kerap mengunjungi taman hewan.

Untuk itu Rahmat Shah berharap ke depan para kepala daerah di seluruh propinsi, kabupaten dan kota bisa mendirikan taman hewan, taman kota, tempat bermain anak serta melakukan penghijauan di daerah masing-masing.

Flora dan fauna merupakan anugerah dari Pencipta dan telah memberikan kehidupan kepada kita. Dan kita wajib memberi kehidupan kepada alam untuk diwariskan kepada anak cucu, ujar Rahmat Shah.

Dia mengingatkan kata-kata bijak dari Mahatma Gandhi yang menyebutkan ukuran moral suatu bangsa adalah bagaimana perlakuan mereka terhadap satwa.

Bagi perseorangan yang memelihara hewan, Saya pesankan untuk tetap berpedoman pada habibat hewan seperti kandang dan makanan yang layak. Jika tidak mampu, lebih baik disumbangkan ke pengelola taman hewan, kata Rahmat Shah.

Manager Taman Hewan Pematangsiantar Gilzen Waldino menyampaikan pihaknya mengadakan perayaan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional yang bersamaan dengan Hari Jadi Ke 44 Persatuan Kebun Binatang Seluruh Indonesia (PKBSI), Hari Satwa se Dunia dan Tahun Baru Islam 1435 Hijriyah.

"Pak Rahmat menyampaikan pentingnya alam bagi kehidupan manusia kepada ratusan pelajar SMA supaya kedepan pelajar bisa lebih mencintai dan peduli terhadap alam lingkungan," kata Gilzen.

Jefri Pasaribu, pelajar SMA Negeri 1 Pematangsiantar mengaku tertarik karena paparan yang disampaikan memperluas wawasan dan menimbulkan rasa cinta kepada alam.
(KR-WRS/M019)

Pewarta: Waristo
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013