Tidak karena saya bermain pada sebuah turnamen grand slam, kemudian saya harus memfokuskan diri atau intensitas permainan yang lebih. Saya tetap memainkan level setinggi mungkin
Jakarta (ANTARA News) -Rafael Nadal (Rafa) petenis yang memiliki semangat berkompetisi yang ketat dengan tipikal bermain pekerja keras, bertenaga dan seringkali jatuh bangun di garis belakang mengejar bola kemanapun arahnya. Intensitas tersebut yang membuatnya tetap bertahan di jajaran papan dunia.

Petenis kelahiran Mallorca, Spanyol, ini memiliki deretan prestasi luar biasa, dengan 13 titel grand slam, termasuk Australia Terbuka, meskipun hanya turnamen itu yang tidak bisa diraihnya lebih dari satu kali.

Tetapi belum tentu, apabila ia mampu lolos ke babak final, tentunya ia akan mengangkat titel Australia Terbuka untuk kedua kali.

Kesuksesan petenis berusia 27 tahun, pada kejuaraan grand slam lainnya, merupakan keniscayaan baginya untuk menambahkan gelar Australia Terbuka, di mana pada tahun 2009  diraihnya melalui pertandingan final lima set atas Roger Federer.

Delapan titel Perancis Terbuka merupakan raihan terbanyak dalam sejarah tenis profesional, dua titel Wimbledon dan AS Terbuka merupakan pencapaian yang hampir serupa ketika Rafa mengalahkan Novak Djokovic, Andy Murray dan Federer pada babak yang berbeda untuk meraihnya.

"Setiap turnamen, baik itu grand slam atau Master 1000 atau 500 atau 250, saya bermain dengan intensitas yang sama," komentar Rafa pada konferensi pers di awal Australia Terbuka 2014.

Sejauh ini petenis kidal ini telah menuai 61 titel sepanjang karirnya.

"Tidak karena saya bermain pada sebuah turnamen grand slam, kemudian saya harus memfokuskan diri atau intensitas permainan yang lebih. Saya tetap memainkan level setinggi mungkin," tambahnya sebagaimana dikutip dari situs resmi turnamen Australia Terbuka.

Rafa sempat tidak mengikuti kejuaraan Australia Terbuka tahun lalu karena terkena virus, ditambah penundaan kembalinya Rafa untuk beberapa minggu kemudian.

Tetapi dengan cepat ia membuat kehilangan waktunya dengan raihan 10 titel selama musim kompetisi 2013, termasuk Perancis dan AS Terbuka. Torehan itu membuatnya kembali menduduki peringkat pertama dunia pada saat jelang akhir musim kompetisi.

Para fans juga masih ingat penampilannya yang mencatatkan sejarah tersendiri di Melbourne Park. Pada 2012, dia berhadapan dengan juara bertahan Novak Djokovic, bertarung secara luar biasa selama 5 jam 53 menit. Djokovic memenangkan pertandingan dengan 5-7  6-4  6-2  6-7(5) 7-5.

Itu merupakan salah satu dari pertandingan heroik di Australia Terbuka yang Rafa tampilkan, dengan menggaris bawahi intensitasnya yang haus akan koleksi titel grand slam.

Malam ini, Rafa akan memainkan perseteruan ketatnya melawan Roger Federer, dimana rivalitas keduanya disebut sebagai yang paling menarik dalam sejarah tenis belakangan.

Rafa harus melewati pertandingan semi final ini dan melanjutkan mengejar titel pada Minggu nanti. Apabila berhasil mengejar titel grand slam-nya yang ke-14, berarti dia menyamai rekor Pete Sampras dan hanya selisih 3 titel dari rekor 17 kali milik Roger Federer.

Pertandingan semi final nanti malam merupakan pembuktian intensitas permainan terbaik yang selalu dihadirkan Rafa pada setiap game-nya.

Penerjemah: Ella Syafputri
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014