Sejarah mencatat beberapa rivalitas Rafa dan Federer dalam menjalani pertarungan panjang yang terjadi di pertandingan besar dan panggung turnamen akbar tenis profesional.
Jakarta (ANTARA News) - Rivalitas petenis Rafael Nadal (Rafa) dan Roger Federer merupakan penanda penting rivalitas ketat di dunia olahraga khususnya olahraga tenis.

Pertemuan antara kedua pemain itu akan selalu ditunggu oleh pencinta tenis. Meskipun demikian, persaingan ketat keduanya di dalam lapangan, namun di luar lapangan hubungan mereka tulus untuk saling menghormati satu sama lainnya.

Sejarah mencatat beberapa rivalitas Rafa dan Federer dalam menjalani pertarungan panjang yang terjadi di pertandingan besar dan panggung turnamen akbar tenis profesional.

Pada Jum'at malam, pemegang rekor 17 kali juara grand slam asal Swiss akan memainkan pertemuan ke-33 kali melawan 13 kali juara grand slam asal Spanyol.

Sejumlah pertarungan besar terjadi antara tahun 2005 hingga 2010, selama enam tahun berturut-turut keduanya berada di urutan tertinggi rangking tenis dunia.

Sejauh ini Rafael Nadal masih unggul rekor pertemuan dengan 22-10, berikut ini catatan pertarungan terbaik mereka yang memberikan daya tarik terkait kualitas bermain, kerasnya pertarungan yang terjadi, dan momen yang menegangkan.

1. Final Wimbledon 2008
Rafael Nadal mengalahkan Roger Federer  6-4  6-4  6-7(5)  6-7(8) 9-7

Disebut oleh legenda tenis asal Amerika Serikat, John McEnroe, bahwa pertandingan ini merupakan pertandingan terbesar sepanjang masa, paling tidak bagi kedua petenis papan atas tersebut.
Pertandingan yang berisi pukulan-pukulan keras yang berkualitas tinggi, adanya interupsi oleh hujan dan pertandingan panjang selama lima set terjadi menjadi suatu pencerah saat langit mendung.

Pertandingan dimulai pukul 9.16 pagi, Rafa memenangkan kejuaran grand slam pertama di luar Perancis Terbuka dan membuatnya menjadi pemain pertama sejak Bjorn Borg yang memenangkan Perancis Terbuka dan Wimbledon.

Piala Wimbledon itu nyaris saja terlepas dari genggamannya, setelah unggul dua set tanpa tie break (love game). Kemudian Rafa mengarahkan permainan set ketiga dengan tie break.

Kemudian di set keempat, Rafa yang waktu itu berusia 22 tahun menyia-nyiakan dua match point saat kedudukan tie break, sepertinya mental Rafa mengendur yang memungkinkan Federer memperpanjang 65 pertandingan berturut-turut tanpa kekalahan di lapangan rumput dan titel keenamnya di Wimbledon.

Namun, Rafa yang tangguh dan menahan ketegangannya berhasil memimpin 8-7 di set kelima sebelum sebuah pukulan forehand Federer yang saat itu memegang servis, membentur net atas. Pertandingan ketat 4 jam 48 menit menjadi pertandingan final Wimbledon terpanjang dalam sejarah.

Federer mengomentari pertandingan itu dengan singkat, "Mungkin usaha kerasku kalah saat itu." Demikian dikutip dari situs resmi turnamen Australia Terbuka.

2. Final Australia Terbuka 2009
Rafael Nadal mengalahkan Roger Federer 7-5  3-6  7-6(3)  3-6  6-2

Federer datang ke pertandingan dalam kondisi segar saat sebelumnya melewati Andy Roddick dengan mudah, dan saat itu ingin mengejar rekor titel grand slam milik Pete Sampras yang berjumlah 14 titel.

Sementara pada malam sebelumnya, Rafa harus menjalani pertandingan semi final yang ketat selama 5 jam untuk mengungguli rekan senegaranya Fernando Verdasco. Pertarungan semi final itu tercatat sebagai pertarungan berkualitas yang pernah tersaji di lapangan tenis.

Saat mental dan fisik mengalami kelelahan, Rafa mampu untuk melakoni pertandingan lima set untuk mengamankan titel Australia Terbuka pertamanya dan petenis Spanyol pertama yang mengangkat tropi Australia Terbuka.

Namun, momen yang paling diingat dari pertandingan final ini saat idola Federer Rod Laver hadir untuk memberikan piala Norman Brookes Challange Cup kepada Rafa. Sesaat kemudian Federer memberikan pidato sebagai runner up tidak sengaja mengatakan, "Tuhan, hal itu membunuh saya."

Kemudian sesaat setelah itu giliran Nadal yang memberikan pidato kemenangannya, Rafa menghibur Federer dengan ucapan, "Kamu (Federer) adalah salah satu pemain terbaik dan merupakan kehormatan untuk bermain melawan kamu. Ingat, kamu adalah juara sejati, kamu salah satu yang terbaik dalam sejarah. Kamu sedang mengejar titel 14 juara grand slam milik Sampras."


3. Final Wimbledon 2007
Roger Federer mengalahkan Rafael Nadal 7-6(7)  4-6  7-6(3)  2-6  6-2

Federer terdengar sangat menggebu-gebu oleh tiga kemenangan Rafa di Perancis Terbuka. Ini merupakan pertarungan di final Wimbledon kedua bagi mereka. Federer digadang-gadang mampu untuk menyamai rekor 5 kali kemenangan berturut-turut milik Bjorn Borg dan itu harus didapat melalui pertandingan lima set.

Federer gagal mematahkan break point Rafa, dalam dua servis game pertamanya Federer di set kelima. Kemudian Federer merespon dengan membuat dua kali break point untuk memenangkan pertandingan.

Sajak saat itu, Rafa yang disebut sebagai spesialis lapangan tanah liat, membuat langkah terobosan dengan mulai menguasai lapangan selain tanah liat.

Kemenangan itu merupakan terakhir kalinya Federer mengalahkan Rafa di turnamen besar.

4. Final Roma Masters 2006
Rafael Nadal mengalahkan Roger Federer  6-7(0)  7-6(5)  6-4  2-6  7-6(5)

Petenis asal Mallorca, Spanyol ini memiliki dominasi atas lawannya di lapangan tanah liat di Perancis Terbuka, pertandingan ini disebut sebagai pertandingan terbaik kedua pemain ini di lapangan tanah liat.

Pertandingan lima jam lebih merupakan pertarungan terlama yang mereka hadirkan dan lima set pada babak final Perancis Terbuka merupakan awalan dari keduanya untuk memainkan kemampuan terbaiknya.

Federer yang tengah tertinggal 2 set melawan 1, ia kemudian mampu mengamankan set keempat dengan melakukan dua kali break point.

Pada set kelima merupakan pembuktian Rafa untuk keluar dari tekanan rivalnya. Federer berhasil melakukan sebuah break dan kemudian mendapatkan dua kali match point terhadap permainan servis Rafa. Namun sepasang kesalahan pukulan forehand Federer membuat petenis Spanyol seperti mendapatkan pembebasan gratis, memberikan segala inisiatif kepada Rafa untuk unggul dan memenangkan set kelima dengan 7-5.


5. Final Miami Masters 2005
Roger Federer mengalahkan Rafael Nadal 2-6  6-7(4) 7-6(5)  6-3  6-1

Setahun sebelumnya Rafa yang masih berusia 17 tahun berhasil mengejutkan Federer di turnamen yang sama dan terlihat akan berjalan sama. Rafa menang di dua set pertama dan tengah unggul 4-1 di set ke-3.

Pemain terbaik dunia, Federer, terlihat panas. Saat itu dengan menampilkan semua pengalaman dan kemampuan keluar dari tekanan pertandingan, Federer mampu mengejar dua point dari kekalahan untuk memaksa pertandingan berlangsung lima set. Pertandingan ini tercatat sebagai satu-satunya pertandingan Rafa yang kehilangan dua set berturut-turut secara sempurna tanpa tie break (love game).


Pertandingan terbaik lainnya:
Final Perancis Terbuka 2011: Rafael Nadal mengalahkan Roger Federer 7-5  7-6(3)  5-7  6-1

Final ATP World Tour Finals 2010: Roger Federer mengalahkan Rafael Nadal 6-3  3-6  6-1  

Final Monte Carlo 2006: Rafael Nadal mengalahkan Roger Federer 6-2  6-7(2) 6-3  7-6(5)

Final Hamburg 2007: Roger Federer mengalahkan Rafael Nadal 2-6  6-2  6-0

Final Hamburg 2008: Rafael Nadal mengalahkan Roger Federer 7-5  6-7(3)  6-3

Penerjemah: Ella Syafputri
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014