Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono menghadiri perayaan Cap Go Meh di Jakarta Internasional Expo, Jumat malam.

Perayaan Cap Go Meh melambangkan hari ke-15 dan hari terakhir dari masa perayaan Tahun Baru China (Imlek). Secara harfiah Cap Go Meh berarti hari kelima belas pada bulan pertama. Secara bahasa, Cap berarti sepuluh, Go berarti Lima, dan Meh malam.

Dalam perayaan tersebut, hadir pula Wakil Presiden Boediono yang didampingi istrinya, Herawati Boediono. Tampak pula sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu II diantaranya, Menteri Perindustrian MS Hidayat, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, Menteri Pendidikan M Nuh,

Ini merupakan ke - 7 kalinya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menghadiri perayaan Cap Gomeh. Dalam perayaan kali ini bertema Indonesia satu Indonesia jaya.

Ketua Panitia Murdaya Po mengawali sambutannya dengan menyatakan turut berduka dan bersedih atas musibah bencana yang menimpa saudara sebangsa yang terjadi di sejumlah daerah. Sebagai satu bangsa, komunitas Tiong Hoa di Indonesia juga merasakan kesedihan yang sama.

Ia mengatakan, tidak bisa dipungkiri masyarakat Tiong Hoa merupakan salah satu komponen dari bangsa Indonesia yang sejak dulu turut berjibaku mendirikan bangsa ini. Para pahlawan dari komunitas Tiong Hoa, turut dalam perjuangan melawan penjajahan, turut dalam sumaph pemuda, menjadi anggota BPUKI, ikut dalam revolusi mempertahankan kemerdekaan.

"Tepatlah dinyatakan bangsa Indonesia asli," katanya.

Ia menambahkan tema Indonesia satu, Indonesia jaya diambil untuk terus memupuk rasa persaudaraan, kerukunan, persatuan, kesatuan, slaing bekerjasama demi kejayaan bangsa dan negara.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh dalam sambutannya mengatakan, bangsa Indonesia merupakan bangsa yang dikarunia kemajemukan. Untuk itulah, usaha-usaha menyingkirkan kemajemukan tersebut justru harus dilawan.

Ia menambahkan, penjajah dulu berupaya untuk menaklukan bangsa ini dengan berusaha menyingkirkan kemajemukan melalui politik segregasi, pemisahan, baik dalam etnis, agama, suku dan ras.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam sambutannya mengapresiasi tema Indonesia satu, Indonesia Jaya. Tema tersebut. Menurut dia sangat tepat dalam merajut bangsa dan masa depan Indonesia.

"Saya senang dengan moto itu, kalau Indonesia satu rukun dan bekerja keras maka Indonesia akan menjadi negara yang jaya," kata Presiden.

(M041/N002)

Pewarta: M Arief Iskandar
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014