Meskipun operasionalnya sudah ditutup sejak Januari 2014, sampai sekarang pembongkaran Terminal Lebak Bulus belum dapat dilakukan karena harus melalui proses lelang,"
Jakarta (ANTARA News) - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan sampai dengan saat ini belum ada pengerjaan pembongkaran Terminal Bus Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

"Meskipun operasionalnya sudah ditutup sejak Januari 2014, sampai sekarang pembongkaran Terminal Lebak Bulus belum dapat dilakukan karena harus melalui proses lelang," kata Basuki di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis.

Menurut dia, saat ini proses lelang pembongkaran terminal tersebut masih terus berjalan sampai ditentukan pemenangnya. Setelah itu, pemenang lelang yang bertanggung jawab melakukan pembongkaran.

"Karena, menurut peraturan, setiap kegiatan pembongkaran gedung pemerintahan daerah harus melalui proses tender pembongkaran, dan pemenang lelang yang kemudian melakukan pengerjaan pembongkaran tesebut," ujar Basuki.

Melalui proses lelang, dia menuturkan, maka aset dari Terminal Lebak Bulus dapat memberikan keuntungan finansial bagi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

"Dalam pembongkaran itu, pasti nanti akan menghasilkan banyak sekali besi tua. Kalau besi itu dijual, kita untung. Disinilah peran pemenang lelang, yaitu membongkar sekaligus membeli besi-besi tua atau aset lain yang ada di terminal itu," tutur Basuki.

Sejak Januari 2014, operasional Terminal Lebak Bulus telah ditutup bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP). Setelah ditutup, terminal tersebut kemudian akan dibongkar, terkait rencana pembangunan depo utama Mass Rapid Transit (MRT).

Selanjutnya, pelayanan bus AKAP di terminal itu dialihkan ke beberapa terminal lain di Jakarta sesuai dengan tujuan. Bus tujuan Sumatera akan berangkat dari Terminal Kalideres, bus tujuan Jawa Barat akan berangkat dari Terminal Kampung Rambutan, sedangkan bus tujuan Jawa Tengah, Jawa Timur dan daerah di timur berangkat dari Terminal Pulo Gadung.

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014