Lebak (ANTARA News) - Sejumlah waduk atau situ di Kabupaten Lebak, Banten, selama sepekan terakhir terancam kekeringan akibat musim kemarau.

"Saat ini ribuan hektare sawah di Lebak belum bisa ditanami padi karena terjadi kekeringan," kata Kepala Bidang Irigasi Dinas Sumber Daya Air Kabupaten Lebak Dade di Lebak, Jumat.

Ia mengatakan pihaknya memperkirakan sejumlah situ terancam kering akibat kemarau panjang tersebut.

Kekeringan ini mengakibatkan terjadi penyusutan debit air dan dipastikan gerakan tanam sekitar 2.871 hektare sawah belum bisa dilakukan.

Semestinya, kata dia, Oktober ini petani sudah memasuki jadwal musim tanam. "Kami berharap curah hujan segera turun dan petani bisa melaksanakan gerakan tanam serentak.

Menurut dia, Kabupaten Lebak saat ini memiliki sebanyak 17 situ sehingga memberikan kontribusi besar terhadap produksi pangan.

Namun, saat ini sejumlah situ yang ada seperti Situ Cijoro di Kecamatan Rangkasbitung, Situ Cilembun Kecamatan Warunggunung, Situ Palayangan di Kecamatan Cimarga dan Situ Cicinta Kecamatan maja mengalami pendangkalan.

Bahkan, beberapa situ lainnya mulai kering. "Semua situ itu sudah tidak mengaliri ke persawahaan milik masyarakat untuk keperluan pertanian dan perikanan," katanya.

Ia menyebutkan ke-17 situ yang ada di Kabupaten Lebak antara lain Situ Cijoro, Cilembun, Palayangan, Cimadang, Cibojan, Cibangreng, Ciboleger, Citinggar, Cikamunding, Cimaesta, Sinar Galih, Citepusen, Gunung Notol, Ciburial dan Situ Lebak Larang.

Dade mengimbau, petani pada musim kemarau ini agar tidak melakukan penanaman padi karena khawatir akan gagal panen. Sebab berdasarkan data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Serang, musim kemarau saat ini kemungkinan akan terjadi hingga awal Desember 2014.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Dede Supriatna mengatakan, pihaknya meminta petani mengganti pola tanam dari padi sawah ke tanaman palawija maupun sayuran.

Tanaman palawija, kata dia, selama musim kemarau sangat cocok karena tidak menggunakan air banyak, seperti menanam ketimun, kacang panjang, jagung, paria, dan terung.

"Dengan pola tanam itu, saya yakin petani merasa diuntungkan, selain dapat meningkatkan produksi pangan juga pendapatan ekonomi," katanya.  (MSR/M008)

Pewarta: Mansyur
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014