Tokyo (ANTARA News) - Bursa saham Tokyo ditutup turun 2,25 persen pada Rabu, menyusul aksi jual di pasar global, sementara yen yang menguat telah menekan para pengekspor Jepang.

AFP melaporkan, indeks acuan Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo anjlok 400,80 poin menjadi 17.412,58, mengalami poin kerugian terburuk dalam lebih dari tiga minggu.

Indeks Topix dari semua saham papan utama turun 2,04 persen, atau 29,26 poin pada 1.406,83.

Yen naik terhadap dolar di tengah kekhawatiran mulai dari aturan pinjaman Tiongkok yang diperketat hingga ke ketidakpastian politik di Yunani.

Greenback berada di 118,69 yen pada Rabu sore, turun dari 119,63 yen di New York pada Selasa sore dan 120,18 yen di Tokyo pada Selasa pagi.

Setelah pesta beli baru-baru ini yang mendorong Nikkei ke tingkat tertinggi tujuh tahun, para investor "ingin menyesuaikan posisi" untuk mengunci keuntungan, kata Toshihiko Matsuno, penyiasat senior di SMBC Friend Securities.

"Mereka sedang menunggu isyarat (untuk menjual), yang bisa berupa apa saja," kata dia.

Revisi turun data pertumbuhan Jepang Juli-September pada Senin (8/12) telah berdampak terlalu kecil untuk memicu penjualan.

"Tetapi penurunan lima persen di Shanghai kemarin adalah salah satu yang sulit meskipun saham agak rebound pada Rabu," kata Matsuno.

Pasar ekuitas turun secara global pada Selasa dengan bursa saham Shanghai terjun 5,43 persen di tengah kekhawatiran atas aturan pinjaman yang lebih ketat.

Saham Yunani menukik 12,78 persen, penurunan terbesar mereka dalam hampir tiga dekade, setelah pemerintah secara tak terduga memajukan pemilihan presiden menjadi 17 Desember.

"Di Yunani tampak seolah-olah pemerintah saat ini sedang berjudi," kata dia, menambahkan "tidak mengherankan" jika kekhawatiran krisis zona euro lebih lanjut hidup kembali.

Investor juga ingin memutuskan tentang langkah mereka berikutnya setelah melihat hasil pemilu sela di Jepang pada Minggu, katanya.

Melawan tren penurunan secara keseluruhan, saham Skymark meroket naik 17,31 persen menjadi 271 yen, karena kemungkinan maskapai penerbangan bertarif murah yang sedang kesulitan itu mendapatkan bantuan dari dua maskapai terbesar di Jepang.

Perusahaan itu mengatakan pada Rabu bahwa pihaknya sedang mempertimbangkan untuk meminta bantuan dari raksasa dalam negeri All Nippon Airways (ANA), sekalipun saat ini sedang mengincar kerja sama dengan saingan ANA, Japan Airlines.

Banyak saham pengekspor lebih rendah, dengan Toyota turun 3,00 persen pada 7.523,0 yen dan Canon berkurang 2,65 persen pada 3.792,5 yen.

Sementara, saham pembuat mesin konstruksi Komatsu turun 3,42 persen menjadi 2.750,0 yen.

(Uu.A026)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014