Tokyo (ANTARA News) - Indeks Nikkei Tokyo berakhir datar pada Selasa, karena penguatan yen menekan beberapa saham pengekspor dan aksi ambil untung menahan kenaikan pasar yang lebih luas.

Indeks Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo naik tipis 0,02 persen, atau 3,22 poin, menjadi ditutup pada 19.908,68 yen, setelah sempat melintasi batas psikologis 20.000 poin minggu lalu -- tingkat yang tidak terlihat dalam 15 tahun terakhir.

Indeks Topix dari seluruh saham papan utama naik 0,29 persen, atau 4,56 poin, menjadi 1.590,82.

"Masih ada penawaran di pasar Jepang karena ada dukungan yang cukup untuk menjaga saham-saham reli," Toby Lawson, direktur pelaksana Societe Generale yang berbasis di Sydney mengatakan kepada Bloomberg News.

"Pada titik ini, tidak ada rasa itu akan runtuh," tambahnya, menunjuk stimulus moneter bank sentral Jepang (BoJ) dan pembelian saham oleh dana pensiun.

Para investor -- yang akan menunggu laba perusahaan-perusahaan AS dan data pertumbuhan Tiongkok minggu ini -- membukukan keuntungan pada saham-saham yang telah melonjak baru-baru ini, dengan operator merek fashion Uniqlo, Fast Retailing, kelas berat pasar, jatuh 0,69 persen menjadi 49.805,0 yen.

Nintendo turun 1,64 persen menjadi 19.440,0 yen, sementara Sony naik 2,17 persen menjadi 3.750,0 yen.

Dalam perdagangan valas, dolar berada di 119,76 yen, turun dari 120,15 yen di New York pada Senin sore. Penguatan yen merugikan profitabilitas pengekspor Jepang.

Di Wall Street, Dow Jones Industrial Average berakhir turun 0,45 persen pada Senin menjelang dimulainya musim laporan laba kuartal pertama, karena para pedagang membatasi taruhan mereka setelah keuntungan yang kuat pada pekan lalu, demikian laporan AFP.
(Uu.A026)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015