Sebenarnya bukan saya saja yang ditargetkan meraih norma di turnamen ini, tapi seluruh pemain. Saya tidak terlalu berpikir ke sana, yang ada saya hanya ingin bermain bagus terus."
Jakarta (ANTARA News) -Pecatur putra Indonesia IM Sean Winshand Cuhendi masih membuka peluang meraih norma pertama Grandmasters (GM) ketika dia memenangi pertandingan babak kedelapan JAPFA Grandmasters Tournament 2015 di Jakarta, Senin.

Dengan masih menyisakan tiga babak pertandingan lagi pada turnamen catur internasional tersebut, Sean paling tidak harus merebut dua kemenangan dan sekali seri untuk bisa mengumpulkan delapan angka sebagai persyaratan dirinya berhak menyandang norma pertama GM.

"Sebenarnya bukan saya saja yang ditargetkan meraih norma di turnamen ini, tapi seluruh pemain. Saya tidak terlalu berpikir ke sana, yang ada saya hanya ingin bermain bagus terus," kata Sean mengomentari tentang target norma.

Disinggung tentang pertandingan babak delapan ketika mengalahkan lawannya IM Sophie Miliet dari Prancis, mantan juara dunia kelompok umur itu mengatakan lawannya kehabisan waktu.

"Dia (Sophie Miliet) mikir terlalu lama, ketika waktu kritis itu dia terburu-buru dan memaksakan menang, dan itu justru membuat saya sabar sehingga saya menang di langkah ke-48," katanya.

"Ini pertemuan pertama saya dengan dia, dan saya sudah mempersiapkan lima varian, namun ternyata tidak ada yang keluar semua," tambahnya.

Dengan hasil kemenangan di babak delapan itu, kini Sean mengumpulkan 5,5 angka, menyamai pecatur Vietnam Nguyen Anh Dung yang masih unggul solkof dan bertengger di puncak klasemen hingga babak delapan, Senin malam.

Sementara Nguyen sendiri hanya bermain remis pada babak delapan melawan pecatur India GM Gopal dan secara total mengumpulkan 5,5 angka.

Sedangkan pecatur putri Indonesia IM Irene Kharisma Sukandar kembali menempel kedua pecatur itu dengan hanya terpaut setengah angka, dimana dia mengumpulkan 5 angka setelah menang dari FM Muhammad Lutfi Ali pada babak delapan.

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015