Jakarta (ANTARA News) - Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Perhubungan mengakui masih kekurangan pelaut apabila dibandingkan dengan negara-negara ASEAN, seperti Filipina.

Kepala BPSDM Kemenhub Wahju Satrio Utomo dalam "press backgroud" di Jakarta, Senin mencontohkan Filipina sudah bisa mencetak dua juta pelaut dalam setahun dibandingkan dengan Indonesia yang hanya 570.000 pelaut setiap tahunnya.

"Padahal jika dilihat luas wilayah lautnya sangat lah jauh, Indonesia jauh lebih luas dibandingkan Filiphina," katanya.

Wahju menambahkan pelaut Indonesia yang bekerja di kapal asing pun hanya mencapai 378.000 pelaut dibandingkan dengan Filipina dengan angka 400.000 laut.

Dia mengatakan kendala utama masih kurangnya pelaut Indonesia adalah kurangnya sekolah pelaut yang saat ini hanya mampu mencetak 7.000 lulusan per tahun.

"Untuk itu kita akan mengupayakan menambah sekolah pelayaran dan meningkatkan kualitas sekolah," katanya.

Wahju menyebutkan saat ini terdapat 10 sekolah pelaut di Indonesia dan akan ditambbah di daerah Minahasa Selatan, Padang Pariaman, Maluku dan Nusa Tenggara Timur.

Dia menambahkan kebutuhan pelaut pada 2015 dalam negeri, yakni 16.000 pelaut dan luar negeri 88.552 pelaut, sementara pada 2019 kebutuhan pelaut dalam negeri menjadi 64.897 pelaut dan luar negeri 93.478 pelaut. 

Pewarta: Juwita TR
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015