Saat ditanya mengenai alasan dibangunnya Configuration Center di Malaysia, bukan di Indonesia, General Manager, Toughbook Solution Team, Panasonic System Solutions Asia Pacific, Soh Peng Kiat, mengungkap dua hal.
"Alasan pertama karena Panasonic telah memliki pabrik di Johor. Kedua, secara geografis, Malaysia juga lebih dekat dari kantor pusat Panasonic System Solution Asia Pacific ASEAN di Singapura," kata dia dalam temu media di Jakarta, Rabu.
Configuration Center tersebut akan melayani wilayah ASEAN dengan fokus di Malaysia, Singapura, Thailand, Indonesia dan Filipina.
Meski demikian, Soh mengatakan bahwa Indonesia merupakan market yang sangat potensial.
"Indonesia sendiri merupakan pasar yang sangat besar di Asia Pasific, terutama di Asia Tenggara," ujar dia.
"Tidak hanya jumlah populasi yang besar, perkembangan ekonomi di setiap lini di Indonesia sangat baik. Banyak infrastruktur yang berkembang di Indonesia, dan kami ingin menjadi bagian dari itu," sambung dia.
Lebih lanjut, pembukaan Configuration Center tersebut dinilai penting mengingat potensi pertumbuhan Asia Tenggara.
Dalam presentasinya, Soh menyebutkan, berdasar VDC Research, peluang untuk notebook tangguh di Asia Tenggara diprediksikan akan meningkat hingga 48,3 juta di tahun 2018 dengan banyaknya permintaan yang datang dari pasar-pasar berkembang seperti Malaysia, Thailand, Indonesia dan Filipina.
Saat ini, Soh mengatakan Panasonic telah memiliki lima Configuration Center di seluruh dunia, yang masing-masing berlokasi di Inggris, Amerika Serikat, Kanada, Australia dan Malaysia.
Configuration Center menciptakan kustomisasi sejumlah perangkat antara lain port LAN, USB, smart card reader, pembaca sidik jari dan GPS dedicated.
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015
