London (ANTARA News) - Tas milik mendiang pemimpin Inggris Margaret Thatcher, yang kegemarannya menggunakan aksesoris sebagai senjata taktis memunculkan istilah "handbagging", akan dilelang setelah museum menolaknya.

Tas tangan itu adalah satu di antara 350 benda pribadi dan bersejarah, yang juga termasuk pakaian, salinan pidato, gaun pengantin dan tas merah perdana menteri, yang menurut balai lelang Christie pada Selasa akan ditawarkan di London pada 15 Dessember dan kemudian dalam jaringan.

Penjualan tersebut menyajikan kesempatan unik untuk membeli barang dari koleksi perdana menteri Inggris terlama abad 20 dan satu-satunya perempuan memangku jabatan itu sejauh ini, kata balai lelang Christie. Ia menambahkan bahwa perkiraan nilai koleksi itu berkisar 200 hingga 180 ribu pound.

Disebutkan bahwa istilah "handbagging" diciptakan pada 1980-an, mengacu pada gaya Thatcher dalam sidang kabinet, dan dirumuskan dalam Kamus Besar Bahasa Inggris Oxford sebagai tindakan oleh seorang wanita untuk secara verbal menyerang atau menghancurkan (orang atau pendapat) dengan kejam dan tegas.

Lelang itu diumumkan setelah Victoria & Albert Museum, London, penyimpan utama koleksi pakaian bersejarah Inggris menilai koleksi itu tidak cukup layak untuk dimasukkan dalam koleksi museum. Demikian laporan Reuters.

(Uu.G003/B002)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015