Bandung (ANTARA News) - Atlet Pelatda PON XIX/2016 Jawa Barat akan menjalani tiga kali tes kebugaran sepanjang tahun 2016 untuk memastikan bisa mencapai VO2MAX optimal pada Juni 2016.

"Minimal pada Juni 2016 kebugaran atlet sudah mencapai VO2MAX ideal, rencananya akan ada dua hingga tiga kali tes kebugaran," kata Komandan Satgas Prestasi KONI Jabar Yunyun Widiana di Bandung, Rabu.

Artinya, kata Yunyun para atlet Jabar telah mencapai Vo2MAX ideal pada saat mereka berangkat beruji tanding di Korea tepatnya di Gyeongsangbuk-do.

Pada kesemapatan itu, pihaknya melakukan edukasi kepada para atlet dan pelatih untuk bisa mempertahankan kondisi terbaik yang telah dicapai, sehingga tidak perlu sulit untuk mencapai Vo2MAX ideal pada saatnya nanti.

"Kemampuan mempertahankan kondisi itu sangat diperlukan, jangan sampai menurun pada saat pertandingan sesungguhnya. Untuk itu kami lakukan sosialisasi kepada atlet dan pelatih," kata Yunyun.

Pemantauan kondisi kebugaran atlet Jabar dilakukan dengan menggunakan sistem sport science yang telah dibangun oleh Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung. Tahun 2015 akan dilakukan penambahan perangkat pendukung untuk pengujian sehingga bisa lebih maksimal.

"Pengujian kebugaran atlet tidak dilakukan secara umum, namun disesuaikan dengan karakteristik cabang olahraga masing-masing. Sehingga apa kekurangannya bisa segera diketahui," kata Yunyun.

Menurut dia, pencapaian kebugaran atau Vo2MAX untuk cabang olahraga balap sepeda, tentu beda dengan cabang atletik atau basket. Semuanya akan disesuaikan dengan karakteristik cabang olahraga masing-masing.

"Awal tahun 2016 mungkin akan dilakukan test pertama di tahun ini, kemudian dilanjutkan beberapa bulan kemudian untuk memastikan kondisi atlet tetap terjaga dan ada peningkatan," katanya.

Di sisi lain kondisi kebugaran atlet juga mengantisipasi terjadinya kemungkinan cedera yang dialami atlet saat berlatih, sehingga konsepnya selain untuk kebugaran juga untuk mengantisipasi cedera atlet.

"Kami tidak berharap cedera atlet terjadi jelang laga sesungguhnya pada ajang PON," katanya.

Sementara itu Komandan Sport Inteligent KONI Jawa Barat Verdia Yosef menyebutkan timnya terus melakukan upaya memaksimalkan peluang yang ada dari atlet PON XIX/2016 termasuk menciptakan kondisi yang bisa mendukung pada ajang PON mendatang.

"Selain menambah insentif dan uang saku bagi atlet, juga memberikan motivasi agar mereka bisa berjaya di ajang yang digelar di daerah sendiri. Contohnya cabang panahan, selama ini berlatih terus di Hegarmanah yang akan dipakai pertandingan PON, jadi masa sih tidak bisa tampil maksimal. Juga cabang olahraga lainnya," kata Verda Yosef.

Ia menyebutkan, persiapan PON bagi Jawa Barat tidak mulus 100 persen, karena ada saja kendalanya. Salah satunya mutasi atlet ke Jawa Timur yang membuat peta kekuatan atlet berubah khususnya pada cabang renang.

"Mutasi atlet juga termasuk yang kita antisipasi kendalanya, khususnya di renang. Tapi kami optimistis karena muncul nama-nama baru yang siap menggantikan peluang di nomor lain," kata Verdia Yosef.

Pewarta: Syarif Abdullah
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015