Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perindustrian menyampaikan, industri baja nasional berperan dalam menyokong pengembangan sektor infrastruktur yang sedang menjadi perhatian pemerintah.

Demikian disampaikan Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika Kementerian Perindustrian, I Gusti Putu Suryawirawan, saat mendampingi Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, pada peresmian pabrik PT Krakatau Osaka Steel, di Cilegon, Banten, hari ini.

Berdasarkan data World Economic Forum, Indonesia menduduki posisi ke-62 dalam ketersediaan infrastruktur, atau masih di bawah negara ASEAN lain seperti Singapura peringkat ke-2, Malaysia ke-24, dan Thailand menempati ke-49.

Pada 2017, porsi infrastruktur di APBN meningkat 80 persen dari tahun sebelumnya dengan total Rp387,3 triliun.

"Situasi ini menciptakan peluang bagi sektor industri untuk tumbuh dan berkembang lebih lanjut, sesuai dengan kebutuhan akan produk baja," ungkap Suryawiryawan.

Dia bilang,  industri baja merupakan komponen fundamental dalam pembangunan nasional, oleh karena itu  industri ini disebut sebagai mother of industries.

Artinya, lanjut dia, sektor ini sebagai tulang punggung aktivitas industri lainnya, seperti industri permesinan dan peralatan, otomotif, maritim dan elektronik.

Selain itu, produk baja merupakan komponen utama sektor infrastruktur, mulai dari bangunan dan properti, jalan dan jembatan, hingga telekomunikasi dan listrik.

Di beberapa negara maju, semisal Korea Selatan, industri baja diberi kedudukan istimewa sehingga mereka menggelari industri baja itu sebagai "ibu dari industri".

Pewarta: Sella Gareta
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017