Denpasar (ANTARA News) - Meski Komisi Uni Eropa belum mencabut larangan mutlak (travel ban) penggunaan maskapai Indonesia, namun jumlah turis dari kawasan tersebut yang berlibur ke Bali terbukti bertambah banyak. Laporan Dinas Pariwisata Propinsi Bali di Denpasar, Sabtu menyebutkan, turis asal Eropa yang ke Bali selama tiga bulan pertama 2008 mencapai 109.970 orang atau naik 28,9 persen dibandingkan periode sama 2007 yang tercatat 85.303 orang. Selama Pebruari 2008, turis asal Eropa yang ke Bali tercatat 33.930 orang dan bulan berikutnya (Maret) meningkat signifikan menjadi 39.993 orang. Berdasarkan peningkatan kunjungan turis Eropa ke Bali, baik didasarkan perbandingan tahun ke tahun maupun bulan ke bulan, tampaknya mereka mengabaikan "travel ban" tersebut, demikian Dinas Pariwisata Bali. Larangan mutlak penggunaan maskapai Indonesia yang diberlakukan Uni Eropa sejak Juli 2007 itu, sempat menurunkan jumlah kunjungan wisman ke obyek wisata yang tersebar di Indonesia. Tetapi khusus untuk Pulau Dewata yang memiliki ciri khas tersendiri, dengan andalan keindahan alam dan keunikan seni budaya, tetap mendapat kunjungan turis Eropa. Masyarakat Bali yang dinilai ramah dan memiliki adat-istiadat yang tiada duanya di dunia, tetap menarik minat kunjungan wisman Eropa. Turis asal Eropa dikenal memiliki masa tinggal di Bali cukup lama, selain banyak membelanjakan uangnya atau "boros", sehingga menguntungkan kepariwisataan Pulau Dewata. Melihat angka kadatangan langsung turis Eropa ke Bali selama ini, tampaknya larangan penggunaan maskapai nasional oleh Uni Eropa tidak terlalu banyak memberikan pengaruh. Kedatangan wisatawan asal Inggris yang berlibur ke Pulau Dewata misalnya, selama tiga bulan pertama 2008 tercatat 16.712 orang, meningkat signifikan dibandingkan periode sama 2007 yang hanya 12.474 orang. Sementara dari Jerman tercatat 15.899 orang, sedangkan Januari-Maret 2007 hanya 11.537 orang. Pelancong asal Perancis naik dari 10.544 orang awal 2007 menjadi 13.032 orang tiga bulan pertama 2008. Namun demikian kalangan pengusaha pariwisata di Bali berharap pemerintah Indonesia terus berjuang keras meyakinkan Uni Eropa terhadap keselamatan penerbangan nasional, sehingga "travel ban" segera dicabut.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008