"Partai Gerindra sudah melaksanakan komitmen. Komitmen kami mengusulkan dua nama yang diminta PKS untuk diusulkan," katanya, di Jakarta, Sabtu.
Baca juga: Rapimgab cawagub DKI ditunda pekan depan
Baca juga: Rapimgab tata tertib pemilihan wagub DKI kembali urung terlaksana
Dua nama calon wakil gubernur dari PKS itu pun sudah diserahkan kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, pertengahan Februari lalu.
"Pada Maret pun pansus (panitia khusus) DPRD DKI pun sudah bekerja," kata anggota Badan Komunikasi DPP Partai Gerindra itu.
Hanya saja, diakui Andre, berdasarkan informasi yang disampaikan Fraksi Gerindra di DPRD DKI Jakarta bahwa rapat pimpinan gabungan (rapimgab) gagal terus.
"Sudah tiga kali direncanakan, tetapi tidak kuorum. Tetapi, saya ingin pastikan Gerindra komitmen dengan keputusan mendukung dua nama cawagub dari PKS," katanya.
Andre mengatakan ada tiga kader Gerindra di pansus tersebut yang selalu hadir dan mendukung pengisian posisi wagub DKI dari PKS.
"Memang ada kendala-kendala. Kendala itu ingin saya pastikan bukan disebabkan dari Partai Gerindra. Kami sesuai fatsun dan etika 'full support' mendukung cawagub dari PKS," katanya.
Baca juga: Administrasi telah usai, Anies harap DPRD percepat pilih wagub
Baca juga: Pansus ungkap Rapimgab molor karena masih kaji surat Kemendagri
Hanya saja, sebagai evaluasi, Andre menyarankan jajaran PKS untuk lebih intensif berkomunikasi dengan partai-partai yang lain.
"Lewat pertemuan internal, ngopi bareng, ataupun pertemuan rutin harus lebih dilakukan agar lebih membangun komunikasi dan mencairkan suasana di DPRD DKI," katanya.
Bagi Gerindra, Andre sekali lagi menegaskan sikap partai yang secara "clean and clear" sesuai dengan fatsun dan etika mendukung kesepakatan yang dibuat dengan PKS.
Jawaban wagub DKI kosong sejak 10 Agustus 2018, setelah Sandiaga Uno yang merupakan wakil gubernur sebelumnya mengundurkan diri untuk maju sebagai cawapres mendampingi Prabowo Subianto di Pilpres 2019.
Saat ini, PKS dan Gerindra sebagai partai pengusung sudah mengajukan dua nama menjadi Wagub DKI Jakarta, yaitu Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto.
Namun, Pemilihan Wakil Gubernur DKI Jakarta berlangsung cukup alot di tubuh DPRD DKI Jakarta.
Hingga saat ini tercatat sudah dilakukan rapat pembahasan draf tatib pemilihan wagub DKI sebanyak tiga kali yang akhirnya selesai disusun pada Selasa (9/7) lalu.
Rapat paripurna pengesahan tatib pemilihan Wagub DKI Jakarta yang seharusnya direncanakan berlangsung pada Senin (22/7) lalu juga tertunda.
Baca juga: Pengamat sebut Jakarta tanpa wagub merupakan kerugian besar
Baca juga: PKS optimistis dapatkan kuorum di pemilihan wagub
Baca juga: Gerindra sebut batas kuorum 50 persen plus 1 tidak "legitimate"
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2019