Serang (ANTARA News) - Letusan dan kegempaan Gunung Anak Krakatau (GAK) di perairan Selat Sunda, selama ditetapkan siaga level III Senin (21/4) hingga kini terus berlanjut, bahkan sesekali menyemburkan bola api disertai bunyi ledakan keras. Petugas Pos Pemantauan Gunung Anak Krakatau di Desa Pasauran, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Banten, Jumono, mencatat letusan dan kegempaan sepanjang Jumat pukul 00-18 WIB tercatat 816 kali yakni vulkanik A (dalam) sebanyak 32 kali, vulkanik B (dangkal) 64 kali, letusan 186 kali, tremor 73 dan hembusan sebanyak 463 kali. Sejauh ini status Anak Gunung Krakatau masih siaga dan tidak diperbolehkan pengunjung atau nelayan untuk mendekati titik letusan. Sebab, kata dia, saat ini frekuensi letusan dan kegempaan Anak Krakatau semakin meningkat dengan interval kemunculan tiga sampai enam menit. Meningkatnya letusan dan kegempaan itu,lanjut dia, akibat adanya pembesaran lubang kawah baru yang berlokasi di kawasan bukit selatan gunung. Oleh karena itu, Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG), Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, Bandung, memperkirakan letusan dan kegempaan Anak Krakatau mencapai berbulan-bulan dan makan waktu lama karena adanya pembesaran lubang kawah tersebut. Akan tetapi, pihaknya meminta masyarakat pesisir Anyer tidak begitu panik karena tidak menimbulkan bencana gelombang tsunami. "Saya kira warga jangan takut dengan letusan dan kegempaan Anak Gunung Krakatau itu," ujar Jumono.

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008