Magelang (ANTARA) - Tim nasional balap sepeda Indonesia yang diturunkan di Tour d'Indonesia 2019 hanya tim lapis kedua sehingga para pebalap yang tergabung dalam tim ini kemungkinan besar tidak akan turun pada SEA Games 2019 Filipina.

"Timnas di Tour d'Indonesia ini bukan tim utama tapi tim pelapis sehingga di SEA Games nanti bukan pebalap itu yang dikirim, melainkan para pembalap yang dalam tour ini di bawah bendera klub," kata manajer timnas SEA Games 2019, Budi Saputra di Magelang, Minggu.

Baca juga: Woro Fitrianto lengkapi skuat timnas untuk Tour d'Indonesia 2019

Menurut Budi, pebalap-pebalap terbaik Indonesia yang kemungkinan besar akan diterjunkan di SEA Games 2019, saat ini memang tergabung dalam tim PGN Road Cycling Team (PRCT).

Mereka adalah Jamalidin Novardianto, Sendy Nur Hasan, Odie Setiawan dan Aiman Cahyadi yang merupakan juara bertahan untuk kategori pebalap Indonesia terbaik Tour d'Indonesia. Ditambah pebalap sarat pengalaman Robin Manullang yang menggantikan Jamal Hibatulloh.

Baca juga: PRCT dapat suntikan pebalap berpengalaman pada Tour d'Indonesia 2019

Sedangkan para pebalap yang turun dengan bendera Merah Putih pada kejuaraan internasional dengan level 2.1 UCI itu adalah Projo Waseso, Hari Fitrianto, Bernard Benyamin Van Aert dan Delton Nur Arif Prayogo, dan Woro Fitrianto.

Sementara itu, pebalap andalan Timnas di Tour d'Indonesia, Projo Waseso, juga menegaskan bahwa ia tidak mengaitkan keikutsertaannya bersama timnas dengan peluang untuk tampil di SEA Games 2019.

"Di Tour d'Indonesia saya enggak memikirkan SEA Games. Saya fokus saja bersama tim untuk turnamen ini," katanya.

Tour d'Indonesia 2019 sendiri menempuh jarak 825,2 km dari Candi Borobudur, Jawa Tengah dan finis di Geopark Batur, Bali. Balapan sendiri terbagi dalam lima etape yaitu Candi Borobudur-Ngawi, Madiun-Batu, Batu-Jember, Jember-Banyuwangi dan Gilimanuk-Geopark Batur.

Dari lima etape tersebut, etape satu dan tiga cenderung datar. Untuk etape dua dan empat didominasi tanjakan yang cukup tinggi terutama di finis etape empat. Sedangkan etape lima lintasannya variatif (lintasan datar dan tanjakan).

Baca juga: Ariya siap pertahankan gelar, meski 2019 lebih kompetitif

Baca juga: Projo Waseso akan optimalkan dua rute mendatar

Pewarta: Dadan Ramdani
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2019