Purworejo, (ANTARA News) - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri sempat membicarakan perjuangan Sophan Sophiaan ketika partai tersebut mengalami masa sulit. Hal itu terjadi saat perjalanan Megawati dari Jakarta menuju Cilacap (Jateng), Jumat (16/5), atau hanya satu hari sebelum Sophan Sophian meninggal. "Kemarin (Jumat) dalam perjalanan Jakarta-Cilacap (Megawati) banyak cerita soal Sophan Sophiaan, seperti peristiwa 27 Juli (penyerangan Kantor DPP PDI)," kata Ketua Fraksi PDIP di DPR, Tjahjo Kumolo di Purworejo, Jateng, di sela kunjungan Megawati ke Jateng dan Jatim. Tjahjo turut serta dalam perjalanan Megawati yang menggunakan pesawat kecil itu. Kematian Sophan Sophiaan menjadi pembicaraan anggota rombongan karena ia pernah menjadi fungsionaris PDIP dan juga Ketua Fraksi PDIP di MPR. Tjahjo merasa kehilangan Sophan Sophiaan yang mendampingi Megawati saat putri proklamator itu memperjuangkan partai pada di masa-masa sulit. Tjahjo mengatakan, "Kita kehilangan, tapi kita juga hargai prinsipnya mundur sebagai anggota DPR dan sebagai Ketua Fraksi PDIP di MPR". Tjahjo mengatakan, Sophan Sophiaan merupakan orang yang mempunyai prinsip kuat sehingga saat menemui ketidakcocokan dia mundur dari DPR. Sophan Sophiaan mundur dari PDIP karena tidak setuju dengan hasil Rakernas PDIP di Bali. Tjahjo juga mengenang Sophan sebagai tokoh yang setia. Ia mengatakan, walau Sophan Sophiaan lebih senior namun selalu meminta izin kepada Tjahjo jika tidak ikut sidang di DPR. "Jika sakit dan tidak masuk dia izin. Dia memberi contoh yang baik," katanya.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008