Surabaya (ANTARA News) - Banyak ulama mendukung calon gubernur (cagub) Jatim yang bukan berasal dari PKB, tetapi Ketua Dewan Syuro DPP PKB KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) berpendapat lain.
"Saya nggak terlalu percaya kyai yang disebut sepuh (senior). Saya lebih percaya para kyai kampung. Lha wong buktinya mereka nggak berpengaruh kok," katanya.
Ucapan itu dikemukakan Gus Dur di sela-sela "roadshow" bersama Achmady di Jatim sejak pekan lalu hingga pekan ini mulai dari kawasan timur Jatim hingga Madura.
Menurut Gus Dur yang di masa lalu dekat dengan para kyai sepuh itu, dari hasil beberapa Pilbup yang digelar di Jatim, terbukti banyak kandidat yang didukung penuh para ulama ternyata meleset.
"Jadi, nggak ada pengaruh," kata presiden keempat RI itu merujuk pada Pilbup di Pasuruan sebagai contoh.
Cucu pendiri NU Hadratusyikh KHM Hasyim Asy`ari itu mengaku dirinya lebih percaya kepada eksistensi kyai kampung yang memiliki hubungan langsung dengan masyarakat.
"Mereka juga tersebar di seluruh kawasan Jatim, makanya para pengurus PKB tinggal ngajari, ini lho calon yang asli diusung PKB, bukan calon yang lain. Kalau sudah diinstruksikan, ya harus diamankan dong," katanya.
Oleh karena itu, Gus Dur menyatakan akan "all out" untuk memenangkan pasangan birokrat-militer itu dengan terjun langsung mensosialisasikan "Achsan" kepada publik. (*)
Salut Saya pada Bapak Bangsa yg satu ini, tak mengenal usia dan kondisi. Slalu bersemangat dalam memikirkan Negara. Sebuah pembelajaran yg besar buat saya sebagai anak muda. Arigato Gozaimasu Gus !!
00BalasLaporkanHapus
19 Juli 2008
masalah memilih itu merupakan hak perorangan dan dilindungi oleh negara, maaf buat saudara bagong, mengapa aku panggil anda dengan kata saudara karena kita sebangsa dan senegara yang mencoba mencari solusi untuk keluar dari multi krisis dan menuju negara yang demokratis. tapi mengapa kata2 yg saudara ungkapkan bernada propokatif.....? tidak ilmiyah ,bahkan emosional,norak, kampungan, nDesoo..... saudara bagong bangsa ini sudh terlalu banyak untuk ngomong yg seperti saudara katakan......
00BalasLaporkanHapus
29 Juni 2008
orang tua kalau bisa dihormati,tapi kalau tua tua keladi buat apa,makin tua makin ngaco yang muda aja banyak ngapain pilih yang tua amit amit
00BalasLaporkanHapus
28 Juni 2008
Siapa pun boleh turun berpolitik di negeri ini. Dan saya salu kepada Gus Dus, dalam senja usia masih berkenan memikirkan negeri dan umatnya. Bukan cuma berpikir tetpi juga turun ke lapangan. Umumnya, kita akan luntur idealisme ketika memasuki usia 40-60 tahun, dan cenderung cari suasana hidup aman-aman. tapi tidak demikian pada kiyai saya ini. Semoga tetap sehat dan bugar Gus, selamat berjuang. Andai saya bisa membantu langsung. Yang saya bisa cuma berjuang dalam arena terbatas, tapi senapas.
00BalasLaporkanHapus
23 Juni 2008
Gus mbok sampun. Buktinipun Jateng kader panjenengan ugi kawon. Sampun monggo sami minggah sanggar pamujan, neges lan ngudi kasampurnaning gesang, awit panjenengan sampun ndungkap yuswo. Kulo mesak-aken para kadhang alit . Zaman sampun ribah. Mugi Gus Dur tansah pikantuk barokah lan wilasaning Gusti Akaryo Jagad.... Amien,-