Depok, (ANTARA News) - Sebanyak 15 kelompok mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia bertarung dalam final Pemilihan Peneliti Remaja Indonesia (PPRI) ke-7 yang diselenggarakan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). "Mereka ini adalah finalis dari lima bidang yakni lima dari Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan (IPSK), lima dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan lima dari bidang teknik," kata Kepala Biro Kerja Sama dan Pemasyarakatan Iptek (BKPI) LIPI Neni Sintawardani di Hotel Bumi Wiyata Depok, Senin. Para finalis berasal dari Unibraw, ITS, UNM, UGM, USU, Unsoed, Undip, Unpad, ITB dan IPB yang diuji oleh sedikitnya tiga juri untuk masing-masing bidang yang berasal dari peneliti LIPI, serta dosen UI dan ITB. Para finalis ini terpilih sebagai yang terbaik dari 201 makalah yang masuk yakni 79 makalah dari bidang Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan (IPSK), 80 makalah dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan 39 makalah teknik, plus dua makalah lagi yang terakhir masuk ke LIPI, tambahnya. "Makalah yang masuk dalam PPRI tahun ini meningkat dibanding tahun lalu yang hanya diikuti 77 makalah. Ini berarti animo mahasiswa terhadap lomba karya ilmiah semakin meningkat. Bisa jadi karena besar hadiahnya juga meningkat," katanya. Para pemenang PPRI ke-7 akan mendapat hadiah total beasiswa Rp90 juta dari AJB Bumiputera 1912. Kebanyakan peserta pengirim makalah, lanjut dia, masih didominasi perguruan tinggi di Jawa Timur sebanyak 58 makalah, diikuti Jabar di mana UI termasuk di dalamnya sebanyak 43 makalah, dan Jateng 26 makalah. Sedangkan dari luar Jawa sangat disayangkan, masih kurang berminat, ujarnya, kecuali dari Sulsel yang mampu mengirim 13 makalah hanya dari dua perguruan tingginya Universitas Hasanuddin dan Universitas Negeri Makassar (UNM). Sisanya dari Aceh, Bali, Sumut hingga Maluku Utara. Makalah-makalah yang menjadi finalis itu antara lain "Pemanfaatan Software Aksara Jawa sebagai Metode Alternatif Pembelajaran Bahasa Jawa dan Pelestarian Budaya Bangsa" dari bidang IPSK. "Potensi Ekstrak Etanolik Daun Tapak Dara sebagai alternatif Pengganti Kolkhisin dalam Poliploidisasi Tanaman" dari IPA atau "Pemisahan CO2 dari Gas Alam Menggunakan Teknologi Membran Kontraktor dari bidang Teknik. Peserta PPRI, ujar Neni, seringkali mereka yang juga pernah mengikuti Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) untuk tingkat SMP dan SMA atau peserta Perkemahan Ilmiah Remaja (PIR) yang juga diselenggarakan LIPI. "Mereka kemudian menjadi mahir membuat penelitian dan tidak canggung mengikuti lomba-lomba riset lanjutan seperti Pemilihan Peneliti Muda Indonesia (PPMI) yang lebih bergengsi, bahkan untuk riset yang berskala internasional," katanya. (*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008