Samarinda (ANTARA News) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) AW Sjahranie, Samarinda, Kaltim, telah membentuk Tim Operasi Khusus yang melibatkan tujuh dokter ahli untuk mengeluarkan 30 kawat yang berada di tubuh "Manusia Kawat" Noer Syaidah. "Secepatnya, akan dilakukan operasi untuk mengeluarkan kawat yang berada di tubuh Noer Syaidah. Kami telah membentuk tim dokter, termasuk dokter jiwa dan ahli bedah khusus, untuk melakukan pembedahan," kata Direktur RSUD AW Sjahranie, Dr Ajie Syirafudin, di Samarinda, Selasa. Ia mengemukakan hal itu saat menggelar jumpa pers bersama Ketua MUI (Majelis Ulama Indonesia) Samarinda, KH Zaini Naim, di kediaman Noer Syaidah di Jalan Merdeka III, Samarinda Ilir. Hasil CT-Scan dan foto rontgen (sinar X) yang dilakukan tim dokter RSUD AW Sjahranie pada Jumat (11/7) menunjukkan terdapat tujuh kawat melintang di dalam tubuh Noer Syaidah, sementara 23 kawat muncul dipermukaan perut dan bahagian dada guru TK Al-Wardah di Kabupaten Kutai Timur. "Kawat itu hanya berada di bagian bawah kulit sehingga tim hanya melakukan operasi kecil, namun kami juga tetap akan melakukan penanganan khusus agar operasi berjalan lancar. Dari hasil pemeriksaan darah, kondisi fisik Noer Syaidah normal, layaknya orang sehat," ungkapnya sambil memperlihatkan hasil CT-Scan dan Foto Rontgen Noer Syaidah. Namun, ia mengaku belum bisa memastikan jadwal operasi itu, sebab masih menunggu kesiapan pihak keluarga Noer Syaidah. "Semua biaya akan ditanggung pihak rumah sakit," katanya. Sementara itu, Ketua MUI Samarinda, KH Zaini Naim mengungkapkan, penyakit yang dialami Noer Syaidah dari segi agama, bukan hal yang aneh. "Saya berbicara dalam konteks agama dan penyakit yang dialami Noer Syaidah bukan sesuatu yang aneh. Apapun yang terjadi di muka bumi itu atas kehendak Allah SWT," katanya. Ia mengharapkan seluruh masyarakat Indonesia mendoakan proses kesembuhan sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman Samarinda itu dan meminta masyarakat tidak berspekulasi mengenai penyakit yang dialami Noer Syaidah. "Saya tetap menyarankan agar dia berobat secara medis. Silahkan melakukan upaya lain, tetapi tetap dalam konteks agama," ujar Ketua MUI Samarinda itu. Penyakit aneh yang dialami Guru TK itu, sempat mengundang perhatian masyarakat, bukan haya di Samarinda, tetapi dari berbagai provinsi di Indonesia. Bahkan, sepasang suami isteri asal Kediri, Jawa Timur, Joko Triono dan Ririn, Selasa, mendatangi rumah Noer Syaidah untuk membantu menyembuhkan penyakitnya.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008